Reisha Chika
∙11 September 2025
Generasi Z atau biasa dikenal dengan Gen Z adalah suatu kelompok yang tumbuh di antara perkembangan teknologi yang sangat pesat. Mereka sudah biasa menggunakan internet, media sosial, dan berbagai macam perangkat digital dalam kehidupan sehari-hari. Bagi Gen Z, teknologi bukan hanya sebagai sarana hiburan, melainkan sebuah alat multifungsi yang dapat mereka gunakan untuk belajar, membangun karier, mengekspresikan diri, hingga membangun usaha sejak muda. Peran teknologi dalam kehidupan mereka sangat penting untuk membantu mencapai cita-cita yang mereka inginkan.
Ciri khas yang paling menonjol dari Gen Z salah satunya adalah cara mereka mendapatkan pengetahuan. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang lebih memanfaatkan pembelajaran formal di ruang kelas atau buku pelajaran fisik, Gen Z cenderung memilih platform digital untuk mereka belajar secara mandiri. Alasannya simple, karena mereka lebih menyukai metode belajar yang lebih praktis, visual, dan interaktif seperti video singkat, tutorial berbasis pengalaman langsung, forum diskusi secara online. Dengan adanya teknologi, proses belajar menjadi lebih fleksibel tidak ada keterbatasan ruang dan waktu. Bagi mereka, internet adalah sumber belajar unlimited yang ada dimanapun dan kapanpun.
Di era masif nya dunia digital ini, tidak heran apabila jika Generasi Z atau Gen Z mulai mendominasi dunia kerja dengan pilihan karier yang beragam dan berbeda dari generasi sebelumnya. Profesi yang paling banyak dilirik dan dianggap sebagai “pekerjaan impian” oleh Gen Z salah satunya adalah digital marketer.
Lalu, apa sih alasan yang membuat pekerjaan di bidang digital marketing ini sangat menarik di kalangan generasi muda ini? Yuk, kita ulas tuntas alasan di balik tren ini!
Saat ini kita telah memasuki era serba digital, termasuk dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mulai dari memesan makanan, menonton film, hingga memesan transportasi, semua dapat kita lakukan dengan menggunakan bantuan dari teknologi digital. Era society 5.0 mengacu pada sebuah konsep masyarakat berbasis teknologi yang terintegrasi dengan baik, di mana manusia dan mesin bekerja sama untuk menciptakan nilai tambah yang lebih besar.
Menurut Armstrong Kotler, digital marketing adalah menggambarkan usaha-usaha perusahaan untuk menginformasikan, mempromosikan, berkomunikasi dan memasarkan suatu produk dan jasa melalui media internet. Sedangkan menurut Sawicky, mengartikan digital marketing sebagai sebuah sarana yang digunakan dalam membuat saluran pendistribusian produk agar dapat sampai kepada masyarakat sebagai konsumen potensial dalam upaya perusahaan mencapai tujuannya guna memenuhi kebutuhan konsumen.
Maka dapat disimpulkan bahwa digital marketing adalah semua aktivitas pemasaran atau promosi produk dan jasa yang dilakukan melalui media digital dan internet. Tujuan utamanya adalah menjangkau konsumen secara lebih cepat, tepat sasaran, dan efisien melalui berbagai platform online yang biasa digunakan oleh masyarakat saat ini, seperti media sosial, mesin pencari, email, website, hingga aplikasi mobile.
Gen Z merupakan generasi perdana yang tumbuh di antara masifnya perkembangan internet, media sosial, dan teknologi digital. Jika mendengar istilah digital marketing, mereka pasti familiar dengan istilah tersebut. Banyak dari mereka telah melakukannya dengan tidak sadar, seperti contoh berjualan online, membuat konten digital, hingga membangun personal branding di media sosial. Berikut beberapa alasan mengapa Gen Z tertarik dengan profesi sebagai digital marketer:
Fleksibel Daya tarik utama dari digital marketing adalah tingkat fleksibilitasnya. Banyak pekerjaan di bidang ini yang tidak menuntut karyawannya untuk datang ke kantor setiap hari. Beberapa perusahaan bahkan dapat menerapkan sistem pekerjaan secara remote atau freelance. Bagi Gen Z yang sangat mengedepankan prinsip work life balance dan kebebasan dalam mengatur waktu, pekerjaan sebagai digital marketer menjadi keunggulan besar. Mereka dapat bekerja dari manapun mulai dari rumah, cafe, co-working space, atau bahkan sambil traveling.
Tidak perlu gelar yang tinggi Berbeda dengan profesi pada umumnya, digital marketing lebih mementingkan skill dibandingkan gelar akademis. Tidak sedikit Gen Z yang belajar digital marketing secara otodidak dari berbagai platform online atau course online seperti bootcamp. Dengan portofolio yang menarik, bahkan mereka yang tidak memiliki gelar akademik pun bisa mendapatkan klien atau pekerjaan tetap di bidang ini.
Social media bisa menjadi ladang penghasilan Media sosial sudah menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan sehari-hari para Gen Z. Platform digital seperti X, TikTok, Youtube, atau Instagram bukan cuma jadi tempat untuk mencari hiburan, tetapi juga sebagai ruang untuk mengekspresikan diri, mengembangkan kreativitas, dan bahkan untuk membangun peluang karir.
Dalam konteks digital marketing, media sosial menjadi alat yang sangat relevan bagi Gen Z. Melalui profesi ini, mereka dapat memanfaatkan kebiasaan online mereka secara produktif seperti membuat konten yang bernilai, membangun interaksi dengan audiens, membentuk komunitas digital, hingga berkolaborasi dengan berbagai brand. Aktivitas-aktivitas ini memungkinkan mereka untuk menggabungkan kreativitas dan pekerjaan dalam satu wadah yang selaras dengan gaya hidup dengan menggunakan platform digital mereka.
Lingkungan Kerja yang Dinamis dan Inklusif Banyak pekerjaan digital marketing memiliki budaya kerja yang terbuka, fleksibel, dan mendukung inovasi. Gen Z cenderung lebih nyaman berada di lingkungan seperti ini yang tidak kaku, menghargai ide baru, dan mendukung perkembangan diri. Pekerjaan digital marketing juga sering kali melibatkan kolaborasi antar tim, mulai dari desain, penulisan, hingga analisis data. Ini membuat pekerjaan terasa dinamis dan penuh tantangan kreatif.
Up to date dengan tren terbaru Digital marketing menuntut pelakunya untuk selalu update dengan tren terbaru, baik dalam konten, platform, maupun tools teknologi. Hal ini sejalan dengan karakter Gen Z yang dinamis dan adaptif terhadap perubahan.
Digital marketing bukan sekadar satu jenis pekerjaan. Di dalamnya ada banyak cabang profesi yang bisa dipilih, seperti:
Dengan banyaknya peluang karir di dunia digital marketing ini, Gen Z bisa mengeksplorasi dan menyesuaikan karir apa yang sesuai passion dan keahlian mereka. Industri ini juga tidak pernah berhenti berkembang dengan tren konten yang selalu berganti-ganti, teknologi baru yang terus muncul dan juga semuanya menciptakan ruang belajar sekaligus peluang baru. hal inilah yang membuat digital marketing diminati bagi Gen Z yang cenderung cepat bosan dengan rutinitas monoton.
Menjadi seorang Digital Marketer menawarkan kombinasi yang sangat ideal bagi Gen Z yaitu fleksibilitas, kreativitas, relevansi teknologi, peluang besar untuk tumbuh, dan akses karir yang terbuka lebar bahkan tanpa gelar formal. Tidak mengherankan jika profesi ini menjadi incaran banyak anak muda yang ingin bekerja dengan cara yang berbeda dari generasi sebelumnya.
Bagi Gen Z, bekerja tidak sekedar mencari gaji, tapi juga tentang gaya hidup, keseimbangan hidup, dan ruang untuk mengekspresikan diri. Digital marketing menjawab hampir semua kebutuhan tersebut. Selama mereka terus belajar dan mengikuti perkembangan tren, peluang untuk sukses di bidang ini akan selalu terbuka lebar.
Baca juga : Dari Koran ke TikTok: Evolusi Attention Span di Era Media Sosial Indonesia
bagikan
ARTIKEL TERKAIT