purwadhika-logo
hamburger-menu
Purwadhika Logo

Programs

Locations

For Corporate

Community

Why Purwadhika


ID

Gaji DPR vs Gaji Digital Talent: Revolusi Karir di Era Digital

Ghozi Almujaddidi

04 September 2025

Cover_Gaji_DPR_9b6a81eb31.png

Pernah ngebayangin nggak sih, sambil rebahan di kamar sambil colokan earphone, lo bisa dapet penghasilan yang nggak kalah sama pejabat tinggi? Di era dimana anak muda bisa menghasilkan puluhan juta dari skill digital sebagai digital talent, pertanyaan "mending jadi DPR atau belajar coding?" jadi semakin relevan. Data terbaru dari Kemenkeu (2023) menunjukkan gaji pokok anggota DPR RI sekitar Rp4,3 juta per bulan. Tapi kalau ditambah tunjangan dan fasilitas, totalnya bisa mencapai Rp50-60 juta per bulan. Angka yang fantastis, tapi dengan catatan "lo harus menang pemilu" dulu yang butuh modal ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Sekarang bandingin dengan kisah Calvin yang mengubah penghasilan dari 1,5jt jadi 100jt setelah belajar skill digital. Atau ALief yang setelah ikut bootcamp UI/UX di Purwadhika langsung dapet tawaran kerja remote dengan gaji $3,500 per bulan.

Transparansi Penghasilan: Digital Talent Menang Telak

Screenshot 2025-09-04 115607.png Salah satu keunggulan besar karir di bidang digital talent adalah transparansi penghasilan. Coba buka LinkedIn atau platform seperti Glassdoor, lo bisa liat range gaji untuk berbagai posisi di industri digital dengan sangat jelas.

Menurut laporan Salary Guide 2024 dari Robert Walters, gaji digital marketing specialist di Indonesia berkisar antara Rp12-35 juta per bulan tergantung pengalaman. Sementara software engineer bisa mencapai Rp25-60 juta per bulan untuk level senior. Angka-angka ini jauh lebih transparan dibandingkan penghasilan di dunia politik yang seringkali masih menjadi misteri.

Yang lebih menarik, banyak digital talent yang dengan bangga membagikan income statement mereka di media sosial. Seperti contohnya creative director di agency digital yang dengan terbuka memposting penghasilan Rp85 juta/bulan dari berbagai proyek klien. Transparansi seperti ini hampir tidak pernah kita temui di dunia politik konvensional.

Potensi Income: Digital Talent Bisa Lewati Gaji DPR

Banyak yang belum tahu bahwa di industri digital, penghasilan Rp50-100 juta per bulan bukanlah hal yang mustahil. Seorang UI/UX designer freelance dengan klien luar negeri bisa menghasilkan $5,000-$10,000 per project. Digital marketer yang ahli dalam performance ads seringkali dibayar 10-15% dari total budget iklan klien.

Yang membedakan dengan gaji DPR adalah pola penghasilannya. Kalau anggota DPR dapat gaji tetap plus tunjangan, digital talent punya potensi income yang lebih dinamis. Mereka bisa dapat penghasilan dari gaji tetap sebagai full-time employee, project based freelance work, passive income dari produk digital dan revenue sharing dari kolaborasi.

Aksesibilitas: Skill Digital Bisa Dipelajari Siapa Saja

Screenshot 2025-09-04 115718.png Ini mungkin perbedaan paling mendasar. Untuk jadi anggota DPR, lo butuh modal politik yang besar untuk kampanye, jaringan dan koneksi kuat untuk bisa duduk dan berkompetisi di dunia politisi dan siap melalui proses pemilu yang melelahkan.

Sementara untuk menjadi digital talent, lo hanya perlu kemauan belajar yang kuat, akses internet yang stabil dan Laptop/PC standar Purwadhika mencatat bahwa 35% siswanya adalah career switcher dari latar belakang sama sekali tidak terkait IT. Ada yang dulunya guru, karyawan bank, bahkan ada yang sebelumnya kerja di pabrik. Dalam 3-6 bulan intensif belajar, mereka bisa memiliki skill digital yang dibutuhkan industri.

Masa Depan Karir: Digital Talent Semakin Dibutuhkan

Screenshot 2025-09-04 115814.png Laporan World Economic Forum (2023) memprediksi akan ada 97 juta pekerjaan baru di bidang digital economy dalam 5 tahun ke depan. Sementara pekerjaan konvensional justru banyak yang akan tergantikan otomatisasi.

Skill digital seperti Artificial Intelligence Engineering, Data Science & Analytics, Digital Marketing Strategy, Cloud Computing akan menjadi primadona di pasar kerja global. Gaji untuk posisi-posisi ini diproyeksikan akan terus naik 15-20% setiap tahunnya.

Sementara di sisi lain, dunia politik justru menghadapi ketidakpastian yang besar. Jabatan politik sifatnya sementara dan sangat tergantung pada dinamika elektoral yang tidak bisa diprediksi.

Memulai Karir Digital: Langkah Praktis

Screenshot 2025-09-04 115903.png Untuk yang tertarik masuk dunia digital talent, begini cara memulainya: Pertama, identifikasi minat dan bakat. Kalau suka analisis data, bisa mulai belajar Python dan SQL. Kalau lebih kreatif, bisa fokus ke UI/UX design atau content creation.

Kedua, cari pendidikan intensif yang relevan dengan kebutuhan industri. Program bootcamp seperti yang ditawarkan Purwadhika bisa menjadi pilihan tepat karena durasinya singkat tetapi materinya sangat praktis.

Ketiga, bangun portofolio nyata. Bisa dengan magang, proyek freelance, atau bahkan membuat studi kasus sendiri. Portofolio yang kuat lebih berbicara daripada ijazah bergengsi di dunia digital.

Kesimpulan: Digital Talent = Masa Depan

Screenshot 2025-09-04 115946.png Di era disrupsi digital seperti sekarang, skill digital telah menjadi mata uang baru dalam dunia karir. Mereka yang menguasainya tidak hanya punya penghasilan tinggi, tetapi juga kebebasan untuk bekerja dari mana saja dan untuk siapa saja.

Sementara karir politik konvensional tetap menjadi pilihan, jalur digital talent menawarkan transparansi penghasilan, potensi income tanpa batas, fleksibilitas waktu dan tempat kerja dan masa depan karir yang lebih pasti.

Jadi, masih ragu untuk mulai belajar skill digital hari ini!


bagikan


wa-button