Purwadhika
∙13 November 2024
Di era digital ini, website udah jadi wajah utama bisnis dan brand kamu di social media. Namun, seringkali kita temuin website yang justru membuat visitor frustasi dan akhirnya mutusin buat meninggalkan halaman tersebut.
Berdasarkan penelitian terbaru, user rata-rata menghabiskan 27% waktu mereka hanya buat mengatasi masalah yang muncul saat menggunakan website, dengan 16% waktu dihabiskan untuk mencoba memperbaiki masalah dan 11% waktu untuk mengulang pekerjaan yang hilang.
Salah satu masalah utama yang sering ketemu adalah navigasi website yang tidak intuitif. Penelitian menunjukkan kalo user sering mengalami kesulitan menemukan informasi yang mereka cari karena struktur menu yang tidak logis dan inconsistent navigation patterns. Hal ini dapat menyebabkan cognitive overload dan membuat visitor cepat meninggalkan website.
Kecepatan loading website menjadi faktor krusial dalam pengalaman user. Website yang lambat tidak hanya membuat frustasi, tetapi juga dapat menyebabkan kerugian bisnis yang signifikan.
Ketika user menghadapi error 404 atau halaman yang loading-nya lambat, mereka cenderung mengalami double harm - selain waktu yang terbuang, juga muncul perasaan frustasi yang dapat membuat mereka tidak kembali ke website tersebut.
Dalam era mobile-first, website yang tidak responsif adalah kesalahan fatal. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa interface yang tidak menyesuaikan dengan berbagai ukuran layar dapat secara signifikan menurunkan efektivitas dan kegunaan website. Hal ini terutama penting mengingat sebagian besar akses website kini dilakukan melalui perangkat mobile.
Studi menunjukkan kalo 26% masalah UX yang dialami user gak bisa diselesaikan, dan masalah yang sama cenderung berulang dengan frekuensi sekitar seminggu sekali. Pengalaman negatif yang berulang ini secara signifikan meningkatkan tingkat frustrasi user.
Website dengan UX yang buruk mengalami tingkat bounce rate yang tinggi dan konversi yang rendah. User yang frustasi cenderung mencari alternatif lain, yang berarti kehilangan potensi pelanggan dan pendapatan bagi bisnis.
Fokus sama kebutuhan user adalah kunci. Pendekatan human-centered design membantu memastikan bahwa setiap elemen website dirancang dengan mempertimbangkan pengalaman dan kebutuhan user.
Lakukan usability testing secara regular untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah UX. Gunakan data analytics dan feedback user untuk terus meningkatkan pengalaman website.
Pastikan website memiliki waktu loading yang cepat dan minim error. Implementasikan error handling yang efektif untuk meminimalisir frustrasi pengguna ketika terjadi masalah.
UX design yang buruk dapat menjadi bumerang bagi website dan bisnis kamu. Dengan memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan umum dalam UX design, serta mengimplementasikan solusi yang tepat, kamu dapat menciptakan pengalaman user yang positif dan meningkatkan performa website secara keseluruhan.
Dengan ikutin panduan ini dan terus ngelakuin perbaikan berkelanjutan, kamu bisa menghindari kesalahan UX design yang membuat pengunjung frustasi dan menciptakan website yang user-friendly serta efektif dalam mencapai tujuan bisnismu. Mau Belajar biar design UX kamu gak gagal buat di handover ke client? Kamu bisa ikut kelas UI/UX di Purwadhika biar makin pro jadi UI/UX Designernya.
bagikan
ARTIKEL TERKAIT
Hi!👋
Kamu bisa menghubungi kami via WhatsApp