Purwadhika
∙13 July 2023
Design thinking adalah istilah yang sudah tidak asing bagi mereka yang berprofesi di bidang kreatif. Untuk kamu yang belum memahaminya, design thinking adalah sebuah proses pemecahan masalah secara kreatif untuk kebutuhan user. Jadi proses ini biasanya digunakan untuk mereka yang berprofesi di bidang product seperti UI/UX Designer atau bidang kreatif seperti visual design. Semua yang berkaitan tentang apa yang user lihat dan rasakan pasti yelah melalui proses design thinking. Nah untuk memahami design thinking lebih dalam, yuk kita simak artikel ini sampai habis
Seperti yang sudah disinggung tadi bahwa design thinking adalah sebuah proses iteratif non linear yang berguna untuk menguji asumsi, memahami user, membuat solusi yang inovatif, dan mendefinisikan sebuah masalah. Design thinking akan sangat berguna ketika kamu ingin mengembangkan sebuah produk untuk menjawab permasalahan user, selain itu setiap ada masalah yang dihadapi pasti ada peluang bisnis yang kamu bisa ambil. Tapi bagi produk yang sudah ada pun tetap bisa gunakan proses ini.
Kamu akan melakukan banyak percobaan dan eksperimen ketika melalui proses ini, kamu akan melakukan beberapa kegiatan seperti membuat prototype, testing, sketsa, dan implementasi ide dan konsep.
Karena design thinking adalah sebuah proses, maka akan ada 5 tahapan yang kamu harus lalui. Tahapan tersebut adalah Empathize, Define, Ideate, Prototype and Test. Nah kita akan membahas setiap tahapan tersebut dengan detail.
Empathize adalah tahapan pertama dan paling penting, karena pada tahap ini kamu harus memiliki pemahaman untuk apa yang user butuhkan. Agar kedepannya kamu tahu apa yang harus diperbaiki atau dikembangkan. Kamu perlu berempati dengan user dan posisikan menjadi mereka, dengan begitu kamu akan mudah untuk merasakan apa yang jadi kendala mereka.
Pada tahap ini kamu dilarang untuk berasumsi karena nantinya proses ini akan bias kepada keinginan kamu. Usahakan untuk tetap netral dan jauhkan asumsi karena kamu yang akan mengembangkan produk tersebut. Ini adalah kesalahan yang umum tapi fatal untuk dilakukan
Setelah melewati tahapan emphasize, selanjutnya kamu akan masuk tahap define. Kali ini kamu akan mulai mengelompokkan informasi yang telah diterima ke dalam jenis yang sama. Kamu diminta untuk mendefinisikan masalah yang ada dan mencari inti dari permasalahan tersebut. Gunakanlah informasi yang kamu terima sebaik mungkin, dan analisa identifikasikan masalah yang kamu pahami.
Tahap selanjutnya adalah ideate, disini kamu sudah harus sepakat dengan inti masalahnya. Jadi kamu tinggal mengebangkan ide untuk mencari solusi dari masalah tersebut.
Seperti namanya prototype berarti kamu sudah mulai untuk experimen mengembangkan purwarupa produk ini. Implementasikan ide yang telah kamu diskusikan sebelumnya. Perlu diingat buat lah prototype yang sederhana saja, hanya agar user memiliki gambaran seperti apa sebelum nantinya akan diuji lagi
Memasuki tahap uji berarti desain prototype kamu diuji oleh desainer. Karena mungkin tidak semua ide bisa diimplementasikan dalam desain. Selain itu tahap ini juga akan menguji keberhasilan prototype tersebut, pengujian ini akan melibatkan user agar mendapatkan hasil yang valid. Jangan lupa untuk menguji lebih dari satu user.
Design thinking memiliki karakteristiknya tersendiri, karakter ini yang akan kamu sering temui dari sebuah produk. Berikut ini karakteristik design thinking:
People Centred Design thinking akan selalu mengedepankan kebutuhan dari usernya. Maka dari itu tahapan pertama dari design thinking untuk memahami dan identifikasi masalah yang user hadapi. Dengan begitu kita jadi tahu solusi seperti apa yang harus diberikan.
Hands-On Karakteristik berikutnya adala Hands-On, karakteristik ini dimana sebuah produk digital akan melewati tahapan untuk diuji coba terlebih dahulu. Dari tim design yang telah melakukan ideation dan mengumpulkan kebutuhan user sebelum nantinya lanjut ke pembuatan prototype
Highly Creative Ide Yang kreatif dituntut untuk menghadirkan sesuatu yang baru. Dengan kreativitas, kita bisa mencari solusi yang out of the box dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan user. Dengan kata lain dalam design thinking kita bebas untuk melakukan eksplorasi dan gunakan kreativitas untuk menghadirkan inovasi baru.
Iterative Dalam melakukan densign thinking, kita akan selalu mencari permasalahan awalnya. Untuk menghadirkan solusinya, kita pasti perlu berkali-kali mendesain untuk melakukan improvisasi dari produk yang kita kembangkan. Maka dari itu Iterative akan selalu dilakukan agar optimal
Akan ada manfaat yang kamu dapatkan ketika menerapkan design thinking dalam proses pengembangan produk. Karena memang design thinking adalah kumpulan proses untuk membantu kamu dalam mengembangkan produk. Nah berikut ini manfaat dari design thinking:
Menghadirkan produk yang bisa menjadi solusi user Seperti kita tahu design thinking memang difokuskan untuk user, maka dari itu kamu berpotensi untuk bisa menghadirkan produk yang optimal dan menjadi solusi untuk user. Dengan menghadirkan solusi bagi user, produk kamu akan banyak digunakan sehingga berdampak baik pada bisnis
Dapat menghadirkan solusi yang inovatif Dengan menggunakan proses design thinking, kamu akan berfokus untuk selalu mencari solusi yang inovatif. Karena masalah yang user hadapi atau butuhkan ketika menggunakan produk kamu, harus bisa diatasi. Dengan menghadirkan solusi dan ide yang baru akan menambah loyalitas user pada produk kita
Sebagai saraan untuk menghubungkan tujuan bisnis dengan karyawan Percaya atau tidak design thinking bisa meningkatkan Return of Investment (ROI). Karena dengan menggunakan proses ini, kamu bisa menghemat pengeluaran perusahaan untuk biaya training.
Cocok untuk banyak bidang kerja Design thinking merupakan proses yang bisa diterapkan diberbagai bidang. Apalagi jika bisnis yang kamu jalankan merupakan jasa. Sehingga kamu harus mempertahankan layanan agar tetap prima dan memberikan solusi bagi user
Membangun framework kerja yang baik Jika perusahaan kamu belum memiliki framework kerja, nah design thinking bisa kamu gunakan. Karena sifatnya yang agile jadi untuk mengembangkan produk cukup bisa diandalkan. Selain itu framework ini bisa memudahkan karyawan kamu.
Setelah memahami design thinking dengan detail kita jadi tahu proses untuk mengembangkan produk. Nah kalau kamu tertarik untuk mempelajari design thinking dan kembangkan produk digital, ikut Job Connector Bootcamp UI/UX Design di Purwadhika aja. Kamu bakal belajar tentang product, membangun design website atau aplikasi, dan masih banyak lagi. Gak cuma itu nih, setelah lulus kamu juga bakal disalurkan kerja ke lebih dari 1000 hiring partner Purwadhika di Asia. Yuk kunjungi website kami untuk info lebih lanjut www.purwadhika.com
bagikan
ARTIKEL TERKAIT
Hi!👋
Kamu bisa menghubungi kami via WhatsApp