Menggali Emosi Audiens: Strategi Copywriting yang Bikin Pembaca Tergerak

Sumber Dalam dunia yang serba cepat ini, setiap hari kita diberikan tayangan dengan ribuan informasi, iklan, dan promosi. Lantas, bagaimana cara membuat pesan kita menonjol dan tidak hilang begitu saja? Tentunya salah satu jawaban yang pada terletak pada pengenalan emosi.

Copywriting yang kuat bukanlah sekadar rangkaian kata-kata indah, melainkan seni untuk menyentuh hati dan pikiran audiens. Dengan mengenali emosi mereka, kita bisa membangun koneksi yang lebih dalam dan mendorong mereka untuk bertindak. Mari kita bedah beberapa formula copywriting yang terbukti efektif untuk membuat pembaca tergerak.

Formula AIDA: Menarik, Membangkitkan Hasrat, dan Mendorong Tindakan

Formula AIDA merupakan salah satu yang formula klasik dan sering digunakan. Kata “AIDA” sendiri merupakan singkatan dari: Attention, Interest, Desire, dan Action.

1. Attention (Perhatian): Menjadi langkah pertama untuk menarik perhatian audiens. Gunakan judul yang provokatif, pertanyaan yang memancing rasa penasaran, ataupun fakta mengejutkan yang membuat mereka berhenti dan membaca lebih lanjut. Berikut merupakan contoh kalimat attention "punya masalah kulit kusam? Ini rahasia yang tidak pernah diceritakan oleh para dermatolog”. Sebagai catatan, semakin menarik suatu hook maka audiens akan lebih tertarik untuk membaca bahkan mengikuti perintah dari sang penulis.
2. Interest (Minat): Setelah mendapatkan perhatian dari audiens, bangunlah minat mereka dengan menunjukkan bagaimana produk atau layanan dari produk-mu yang relevan dengan masalah atau kebutuhan mereka. Tambahkan sebuah kisah, berikan data menarik, atau jelaskan fitur utama yang paling bermanfaat.
3. Desire (Hasrat): Tugas utama penulis dalam poin ini adalah mengubah minat audiens menjadi hasrat yang membara. Jelaskan manfaat yang mengandung kalimat emosional dari produk/jasa. Sebagai catatan jangan terlalu menggunakan kalimat hard selling dengan hanya bilang "produk ini mengandung vitamin C", akan tetapi gunakanlah kalimat "bayangkan kulit anda cerah berseri, membuat anda lebih percaya diri saat bertemu orang baru". Kalimat ini dapat membuat mereka membayangkan kehidupan yang lebih baik setelah menggunakan produk anda.
4. Action (Tindakan): Langkah terakhir dalam formula ini, penulis dapat memberikan ajakan yang jelas dan tidak ambigu. Kalimat pada poin ini biasanya mengandung kalimat ajakan promosi dengan jenis promosi hard selling. Kalimat ajakan dapat berbentuk kalimat seperti apakah anda ingin?, mendaftar?, atau mengunduh suatu objek yang gratis?.

Formula BAB: Jembatan dari Masalah Menuju Sebuah Solusi

Formula BAB merupakan singkatan dari kata Before, After, dan Bridge. Formula ini sangat efektif untuk konten yang berfokus pada pemecahan sebuah masalah dari produk/jasa.

1. Before (Sebelum): Mulailah dengan menggambarkan kondisi audiens sebelum mereka menemukan solusi yang akan anda berikan. Tambahkan sentuh masalah yang dialami mereka. Contohnya seperti "apakah anda frustrasi karena diet yang tidak pernah berhasil dan berat badan terus naik?”.
2. After (Sesudah): Setelah anda menggambarkan kondisi masalah dari audiens, lanjutkanlah dengan memberikan gambaran kehidupan ideal setelah mereka menggunakan produk atau layanan anda. Hal ini merupakan suatu momen di mana penulis dapat menunjukkan hasil yang mereka impikan. Contohnya seperti: "bayangkan jika anda bisa menggunakan baju favorit tanpa khawatir dan merasa bugar sepanjang hari".
3. Bridge (Jembatan): Pada poin ini penulis dapat memperkenalkan produk atau layanan sebagai "jembatan/penyambung" yang akan membawa mereka dari kondisi 'sebelum' ke kondisi 'sesudah' menggunakan produk/layanan. Contohnya seperti: "dengan program diet personal kami, anda akan menemukan cara yang menyenangkan dan berkelanjutan untuk mencapai berat badan ideal."

Formula PAS: Menggali Masalah dan Memberikan Solusi Cepat

Formula PAS merupakan kata singkatan dari (Problem, Agitate, Solve) bekerja sebagai strategi copywriting dengan cara menyentuh rasa sakit audiens, memperburuknya, lalu menawarkan solusi sebagai penyelamat.

1. Problem (Masalah): Mulailah dengan menyebutkan masalah yang dihadapi audiens dengan spesifik. Contohnya seperti: "sulit tidur nyenyak di malam hari?"
2. Agitate (Perburuk): Di tahap ini, penulis dapat 'memperburuk' masalah yang dihadapi oleh audiens. Jelaskan konsekuensi negatif jika masalah tersebut tidak segera diatasi. Buat mereka berpikir bahwa masalah ini harus segera diselesaikan. Contohnya seperti: "kurang tidur tidak hanya membuat anda lesu, tapi juga bisa memicu stres, menurunkan produktivitas, dan bahkan mempengaruhi kesehatan jangka panjang."
3. Solve (Selesaikan): Strategi formula copywriting ini dapat diakhiri dengan memperkenalkan solusi yang anda berikan sebagai jawaban atas semua masalah yang telah anda sebutkan pada dua poin sebelumnya. Contohnya seperti: "untungnya, kini ada suplemen tidur alami yang terbuat dari bahan herbal pilihan, membantu anda mendapatkan tidur nyenyak tanpa efek samping."

Penggunaan ketiga formula ini tentunya memiliki satu kesamaan, semua formula memanfaatkan kekuatan emosi. Dengan formula (AIDA) yang menghadirkan rasa keingintahuan audiens, formula (BAB) yang menghadirkan poin pemecahan masalah, dan formula yang dapat memberikan rasa ketakutan pada audiens (PAS).

Cobalah untuk menerapkan salah satu atau bahkan menggabungkan formula ini dalam konten anda. Mulailah dengan memahami siapa audiens anda, apa masalah mereka, dan apa yang mereka inginkan/butuhkan. Ingat, copywriting yang berhasil bukan sekedar menjual produk/layanan, melainkan memberikan solusi dan harapan melalui sebuah tulisan. Dapatkan materi marketing versi terbaik dirimu sekarang juga, akses materi business & marketing lainnya pada Blog Purwadhika.

Mempelajari copywriting bisa jadi langkah awal untuk sukses di dunia digital marketing.

Gabung kelas Digital Marketing Purwadhika dan belajar langsung dari mentor profesional untuk jadi copywriter andal. Daftar sekarang dan mulai karir impianmu! Digital Marketing Boothcamp