Daris Mujahid
∙26 September 2025
Sumber : Freepik
Di era serba digital seperti sekarang, dunia bisnis dituntut untuk selalu beradaptasi dengan tren dan teknologi terbaru. Meski banyak channel pemasaran bermunculan, email marketing tetap menjadi salah satu strategi digital marketing yang paling relevan, efektif, dan hemat biaya.
Menurut data HubSpot, ROI dari email marketing bisa mencapai $36 untuk setiap $1 yang diinvestasikan. Hal ini membuktikan bahwa email marketing tidak boleh diabaikan oleh pelaku bisnis, baik skala kecil maupun besar. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang strategi email marketing yang dapat membantu meningkatkan penjualan bisnis, lengkap dengan contoh penerapannya.
Salah satu kesalahan terbesar dalam email marketing adalah mengirimkan pesan yang sama kepada semua orang di database. Padahal, audiens memiliki minat, kebutuhan, dan perilaku yang berbeda. Dengan segmentasi audiens, bisa mengelompokkan database berdasarkan:
Selain segmentasi, personalisasi juga sangat penting. Penelitian menunjukkan bahwa email dengan nama penerima di subject line memiliki open rate lebih tinggi hingga 26%. Personalisasi tidak hanya soal menyebut nama pelanggan, tapi juga menyesuaikan isi email dengan kebutuhan mereka. Contoh:
Baris subjek adalah “gerbang pertama” agar email Anda dibuka. Bayangkan jika subjek email terlalu panjang, membosankan, atau tidak jelas, besar kemungkinan email tersebut akan diabaikan. Tips membuat subjek email yang menarik:
Email marketing tanpa CTA ibarat toko tanpa kasir. Anda harus mengarahkan pelanggan untuk melakukan tindakan yang diinginkan. Contoh CTA yang efektif:
Tidak ada strategi email marketing yang sempurna tanpa analisis data. Selalu pantau metrik penting seperti:
Mengapa email marketing masih relevan hingga saat ini? Berikut beberapa alasannya:
Beberapa brand besar seperti Spotify, Netflix, hingga Tokopedia memanfaatkan email marketing untuk menjaga hubungan dengan pelanggan.
Jika Anda masih baru, berikut langkah praktis: Pilih platform email marketing (seperti Mailchimp, ConvertKit, atau Brevo). Bangun database email melalui form pendaftaran di website. Rancang konten email sesuai segmentasi audiens. Uji coba kampanye dan analisis hasilnya. Jangan lupa untuk selalu mengedepankan etika email marketing, seperti tidak melakukan spam dan memberi opsi unsubscribe.
Email marketing tetap menjadi senjata utama dalam digital marketing karena biayanya rendah, hasilnya terukur, dan bisa sangat personal. Dengan menerapkan strategi segmentasi audiens, personalisasi konten, subjek yang menarik, CTA yang kuat, serta analisis data, bisnis Anda bisa meningkatkan engagement sekaligus penjualan.
Jika Anda ingin mempelajari lebih banyak strategi digital marketing, termasuk email marketing, SEO, dan social media marketing, Anda bisa membaca artikel lengkapnya di Blog Purwadhika.
bagikan
ARTIKEL TERKAIT