purwadhika-logo
hamburger-menu
Purwadhika Logo

Programs

Partnership

For Corporate

Community

Why Purwadhika


ID

5 Strategi Efektif Email Marketing untuk Tingkatkan Penjualan Bisnis

Daris Mujahid

26 September 2025

Blog_Purwadhika_Cover_1_558761be5f.png

Screenshot 2025-09-26 190912.png Sumber : Freepik

Di era serba digital seperti sekarang, dunia bisnis dituntut untuk selalu beradaptasi dengan tren dan teknologi terbaru. Meski banyak channel pemasaran bermunculan, email marketing tetap menjadi salah satu strategi digital marketing yang paling relevan, efektif, dan hemat biaya.

Menurut data HubSpot, ROI dari email marketing bisa mencapai $36 untuk setiap $1 yang diinvestasikan. Hal ini membuktikan bahwa email marketing tidak boleh diabaikan oleh pelaku bisnis, baik skala kecil maupun besar. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang strategi email marketing yang dapat membantu meningkatkan penjualan bisnis, lengkap dengan contoh penerapannya.

1. Segmentasi Audiens: Kunci Pesan yang Tepat Sasaran

Salah satu kesalahan terbesar dalam email marketing adalah mengirimkan pesan yang sama kepada semua orang di database. Padahal, audiens memiliki minat, kebutuhan, dan perilaku yang berbeda. Dengan segmentasi audiens, bisa mengelompokkan database berdasarkan:

  • Usia, gender, atau lokasi
  • Riwayat pembelian
  • Interaksi terakhir dengan brand
  • Minat produk atau layanan tertentu Contoh: Jika Anda memiliki bisnis fashion, Anda bisa mengirimkan katalog terbaru pakaian wanita hanya kepada pelanggan perempuan, dan katalog sneakers kepada pelanggan pria yang sering membeli produk sport.

2. Personalisasi Konten Email

Selain segmentasi, personalisasi juga sangat penting. Penelitian menunjukkan bahwa email dengan nama penerima di subject line memiliki open rate lebih tinggi hingga 26%. Personalisasi tidak hanya soal menyebut nama pelanggan, tapi juga menyesuaikan isi email dengan kebutuhan mereka. Contoh:

  • “Halo, Andi! Produk skincare favoritmu sedang diskon 20%.”
  • “Selamat datang kembali, Rina! Lihat rekomendasi produk berdasarkan pesanan terakhirmu.” Dengan personalisasi, pelanggan merasa lebih dihargai dan cenderung membangun loyalitas jangka panjang.

3. Subjek Email yang Menarik dan Memancing Klik

Baris subjek adalah “gerbang pertama” agar email Anda dibuka. Bayangkan jika subjek email terlalu panjang, membosankan, atau tidak jelas, besar kemungkinan email tersebut akan diabaikan. Tips membuat subjek email yang menarik:

  • Gunakan angka: “5 Tips Hemat Biaya Iklan Online”
  • Sisipkan urgency: “Hanya Hari Ini: Diskon 50% untuk Member”
  • Tawarkan manfaat langsung: “Cara Sederhana Tingkatkan Penjualan Online Anda”
  • Gunakan emoji secukupnya: “Strategi Digital Marketing 2025 yang Wajib Dicoba” Dengan subjek yang tepat, open rate email bisa meningkat drastis.

4. Optimalkan Call-to-Action (CTA)

Email marketing tanpa CTA ibarat toko tanpa kasir. Anda harus mengarahkan pelanggan untuk melakukan tindakan yang diinginkan. Contoh CTA yang efektif:

  • “Beli Sekarang”
  • “Daftar Gratis”
  • “Dapatkan Promo”
  • “Pelajari Lebih Lanjut” Pastikan CTA ditempatkan secara strategis di dalam email dan terlihat menonjol. Gunakan warna kontras agar lebih mudah diklik.

5. Analisis, Uji, dan Optimasi

Tidak ada strategi email marketing yang sempurna tanpa analisis data. Selalu pantau metrik penting seperti:

  • Open rate: berapa banyak orang membuka email Anda
  • Click-through rate (CTR): berapa banyak orang yang mengklik link dalam email
  • Conversion rate: berapa banyak orang yang akhirnya melakukan pembelian Selain itu, lakukan A/B Testing dengan menguji berbagai elemen email:
  • Subjek email
  • Waktu pengiriman
  • Jenis CTA
  • Format konten (teks vs visual) Dengan analisis yang konsisten, Anda bisa mengetahui strategi mana yang berhasil dan mana yang perlu diperbaiki.

Manfaat Email Marketing bagi Bisnis

Mengapa email marketing masih relevan hingga saat ini? Berikut beberapa alasannya:

  1. Biaya rendah dibandingkan iklan digital.
  2. Membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
  3. Meningkatkan retensi pelanggan melalui update dan promo eksklusif.
  4. Mengukur efektivitas secara langsung dengan data analytics.
  5. Meningkatkan penjualan dengan strategi yang tepat.

Studi Kasus: Brand yang Sukses dengan Email Marketing

Beberapa brand besar seperti Spotify, Netflix, hingga Tokopedia memanfaatkan email marketing untuk menjaga hubungan dengan pelanggan.

  • Spotify mengirimkan email dengan playlist personal berdasarkan lagu yang sering didengar pengguna.
  • Netflix mengingatkan pengguna dengan email “Lanjutkan menonton serial favoritmu”.
  • Tokopedia rutin mengirimkan email promo harian sesuai kategori produk yang sering dibeli pelanggan. Hal ini membuktikan bahwa personalisasi + segmentasi adalah kombinasi ampuh dalam email marketing.

Bagaimana Memulai Email Marketing untuk Bisnis Anda?

Jika Anda masih baru, berikut langkah praktis: Pilih platform email marketing (seperti Mailchimp, ConvertKit, atau Brevo). Bangun database email melalui form pendaftaran di website. Rancang konten email sesuai segmentasi audiens. Uji coba kampanye dan analisis hasilnya. Jangan lupa untuk selalu mengedepankan etika email marketing, seperti tidak melakukan spam dan memberi opsi unsubscribe.

Email marketing tetap menjadi senjata utama dalam digital marketing karena biayanya rendah, hasilnya terukur, dan bisa sangat personal. Dengan menerapkan strategi segmentasi audiens, personalisasi konten, subjek yang menarik, CTA yang kuat, serta analisis data, bisnis Anda bisa meningkatkan engagement sekaligus penjualan.

Jika Anda ingin mempelajari lebih banyak strategi digital marketing, termasuk email marketing, SEO, dan social media marketing, Anda bisa membaca artikel lengkapnya di Blog Purwadhika.


bagikan


wa-button