purwadhika-logoPurwadhika Logo
hamburger-menu

Kenapa Programmer Self-Taught Kalah Saing dengan yang Lulusan Bootcamp?

Purwadhika

10 December 2024

1210_Kenapa_Programmer_Self_Taught_Kalah_Saing_dengan_Lulusan_Bootcamp_V_2d3b3e0caa.png

Di era digital yang serba canggih ini, profesi programmer menjadi incaran banyak orang.  Belajar coding pun sekarang semakin gampang, bisa secara otodidak maupun melalui program intensif seperti bootcamp.  

Meskipun belajar mandiri patut untuk diapresiasi, gak bisa dipungkiri kalau lulusan bootcamp seringkali lebih unggul dalam persaingan di dunia kerja.  Kenapa ya bisa begitu? Yuk, kita ulik bersama!

1. Kurikulum Terstruktur vs. Lautan Informasi yang Tak Bertepi

Bayangin kamu pengen membangun rumah. Mana yang lebih efisien: belajar membangun pondasi, dinding, dan atap secara terpisah dari sumber yang berbeda-beda, atau mengikuti blueprint terstruktur dari ahlinya? 

Bootcamp menawarkan kurikulum terstruktur yang dirancang khusus buat mencetak programmer profesional. Materi pembelajaran disusun secara sistematis, mulai dari dasar-dasar pemrograman hingga teknologi terkini yang dibutuhkan oleh industri. 

Sementara itu, programmer otodidak seringkali belajar secara sporadis, menjelajahi lautan informasi di internet.  Hal ini bisa berakibat pada pemahaman yang kurang komprehensif dan kesulitan dalam mempelajari konsep yang lebih kompleks. Ibarat membangun rumah tanpa blueprint yang jelas, hasilnya mungkin kurang kokoh dan fungsional.

2.  Mentor dan Kolaborasi:  Membangun Jembatan Menuju Kesuksesan

Belajar coding sendirian itu bisa, tapi akan lebih mudah dan menyenangkan jika ada teman diskusi dan mentor yang siap membantu-mu.  

Di bootcamp, peserta memiliki akses ke mentor yang berpengalaman yang siap membimbing dan menjawab pertanyaan mereka. Selain itu, mereka juga dapat berkolaborasi dengan sesama peserta dalam mengerjakan project, memecahkan masalah, dan saling memotivasi.  Lingkungan kolaboratif ini layaknya jembatan yang menghubungkan mereka dengan dunia profesional.

Sebaliknya, programmer otodidak seringkali harus berjuang sendiri menghadapi kesulitan. Mereka mungkin kesulitan menemukan solusi atas error yang rumit, atau merasa demotivasi karena kurangnya dukungan.

3. Project Nyata vs. Project Karangan Sendiri:  Membangun Portofolio yang Memikat Hati

Memiliki portofolio yang mengesankan adalah kunci utama untuk memikat hati recruiter. Bootcamp umumnya mewajibkan peserta untuk mengerjakan real project yang relevan dengan kebutuhan industri. Hal ini memungkinkan mereka untuk mempraktikkan langsung ilmu yang telah dipelajari dan membangun portofolio yang kuat.

Programmer yang otodidak seringkali kesulitan menemukan ide project yang menantang dan relevan. Akibatnya, portofolio mereka mungkin hanya berisi project sederhana yang kurang menarik perhatian para recruiter.

4. Persiapan Karir:  Membuka Pintu Kesempatan Kerja

Mencari pekerjaan sebagai programmer bukanlah hal yang mudah. Bootcamp memahami hal ini dan menyediakan program khusus untuk membantu peserta mempersiapkan karir mereka. Program ini meliputi:

  • Workshop pembuatan CV dan portofolio yang menarik
  • Simulasi interview kerja untuk melatih kepercayaan diri
  • Networking event untuk memperluas koneksi dengan perusahaan teknologi

Sementara itu, programmer otodidak harus mencari sendiri informasi dan sumber daya untuk mempersiapkan karir mereka. 

Lalu, Apakah Jalan Menjadi Programmer Otodidak Tertutup?

Tentu saja tidak! Walaupun memiliki beberapa kekurangan, belajar coding secara otodidak tetaplah merupakan pilihan yang valid. 

Tips untuk Programmer Otodidak agar Tetap Kompetitif

  • Buatlah rencana belajar yang terstruktur. Tentukan bahasa pemrograman yang ingin dipelajari, cari sumber belajar yang terpercaya, dan tetapkan target yang realistis.

  • Bergabunglah dengan komunitas programmer online maupun offline. Di komunitas ini, kamu bisa berdiskusi, bertanya, dan berkolaborasi dengan programmer lain.

  • Carilah mentor atau teman belajar. Mintalah bantuan kepada programmer yang lebih berpengalaman untuk memandu proses belajarmu.

  • Kerjakan proyek-proyek open-source atau freelance. Ini akan membantumu mempraktikkan ilmu yang telah dipelajari dan membangun portofolio yang menarik.

  • Teruslah belajar dan kembangkan diri. Dunia pemrograman terus berkembang, jadi penting bagi programmer untuk selalu update sama teknologi terbaru.

Baik belajar secara otodidak maupun melalui bootcamp, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kunci utama buat sukses adalah konsistensi, dedikasi, dan kemauan untuk terus belajar. 

Tertarik untuk memperdalam ilmu coding dan meningkatkan daya saing-mu di dunia kerja?  Purwadhika menawarkan berbagai program Job Connector intensif yang dirancang untuk mencetak programmer handal.  Kunjungi situs web kami untuk informasi lebih lanjut dan mulai langkahmu menuju karir impian!   Ingatlah kalo menjadi seorang programmer profesional membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Tetap semangat dan teruslah asah kemampuan codingmu!


bagikan


Hi!👋
Kamu bisa menghubungi kami via WhatsApp

wa-button