Email marketing merupakan salah satu saluran pemasaran yang telah terbukti efektif di berbagai belahan dunia, seperti Amerika Serikat, Eropa, Amerika Latin, dan Australia. Namun, di Indonesia, hasilnya cenderung tidak maksimal. Berdasarkan data yang diperoleh dari GetResponse.com, open rate email di Indonesia hanya sekitar 21.67%, jauh lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat yang mencapai 45.62%. Bahkan, Indonesia masih tertinggal di bawah negara seperti India yang memiliki 25.85% open rate. Lantas, mengapa email marketing tidak berjalan efektif di Indonesia? Berikut adalah beberapa alasan yang perlu kamu ketahui.
Di negara seperti Amerika Serikat, penggunaan email sudah menjadi bagian dari budaya sehari-hari. Banyak orang yang memeriksa email mereka setiap hari, baik untuk keperluan pekerjaan, komunikasi bisnis, maupun promosi. Sebaliknya, di Indonesia, budaya ini belum berkembang dengan baik. Mayoritas orang Indonesia lebih memilih menggunakan aplikasi pesan instan, seperti WhatsApp, untuk berkomunikasi, baik dengan teman, keluarga, maupun rekan kerja.
Salah satu alasan utama mengapa email marketing kurang efektif di Indonesia adalah karena banyak orang Indonesia yang jarang membuka email mereka. Hal ini disebabkan oleh inbox email yang sering kali penuh dengan spam, promosi yang tidak relevan, atau hanya sekadar notifikasi dari berbagai platform. Oleh karena itu, banyak pengguna di Indonesia yang cenderung tidak membuka email, kecuali jika mereka sedang mencari pekerjaan atau terlibat dalam komunikasi penting lainnya.
Di Indonesia, WhatsApp telah menjadi aplikasi utama untuk komunikasi sehari-hari, bahkan untuk keperluan komunikasi internal di perusahaan. Kebanyakan orang lebih suka menggunakan WhatsApp untuk berinteraksi dengan brand atau perusahaan karena sifatnya yang lebih cepat dan interaktif. Sementara itu, email dianggap lebih formal dan tidak sesuai dengan kebiasaan komunikasi yang lebih informal yang lebih banyak dipraktikkan oleh masyarakat Indonesia.
Di Amerika, orang sudah terbiasa menerima email promosi dan melakukan pembelian langsung melalui tautan dalam email tersebut. Di sisi lain, di Indonesia, kebiasaan berbelanja lebih sering terjadi di marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak. Konsumen Indonesia lebih memilih untuk berbelanja dan melakukan pembayaran melalui platform e-commerce, yang dianggap lebih praktis dan aman, daripada melakukan transaksi langsung melalui email.
Untuk meningkatkan efektivitas email marketing di Indonesia, penting bagi brand untuk mengubah pendekatan dan membangun budaya penggunaan email yang lebih kuat. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
Meskipun email marketing memiliki potensi besar, di Indonesia, ada kebiasaan dan preferensi komunikasi yang berbeda yang perlu diperhatikan. Untuk brand yang ingin menggunakan email marketing, penting untuk memahami perilaku konsumen Indonesia dan menyesuaikan pendekatan yang digunakan. Selain itu, mengintegrasikan platform chat seperti WhatsApp untuk promosi dan komunikasi bisa menjadi alternatif yang lebih efektif, sesuai dengan gaya hidup dan kebiasaan belanja masyarakat Indonesia.
Jika kamu sedang merencanakan strategi pemasaran, perlu diingat bahwa tidak ada pendekatan yang "one size fits all". Memahami audiens dan kebiasaan komunikasi mereka adalah kunci utama untuk berhasil dalam pemasaran digital di Indonesia. Dengan belajar di Bootcamp Digital Marketing Purwadhika, kamu bisa memahami penggunaan tools digital marketing yang tepat untuk mempromosikan produkmu!
Dengan penyesuaian strategi dan pemahaman yang lebih dalam tentang kebiasaan komunikasi lokal, email marketing bisa tetap menjadi saluran yang efektif di Indonesia, asalkan disesuaikan dengan preferensi pasar.
bagikan
ARTIKEL TERKAIT