purwadhika-logoPurwadhika Logo
hamburger-menu

Belajar Pinternya Marketing Film Horror- Blair Witch Project

Azaria Damar Saputro

23 January 2025

0123_Belajar_Pinternya_Marketing_Film_Horror_Blair_Witch_Project_2ce7023d93.png

Kalau sudah bahas film horror, pasti ada aja variasinya, mulai dari POV, CCTV sampai ala-ala Found Footage, tapi selain dari dalam filmnya, faktor marketing film juga bisa berpengaruh banget loh mulai dari experience rumah hantu atau bahkan sampai bawa hantunya sendiri ke bioskop!.

Nah, ngomongin marketing yang unik, ada satu film klasik yang punya teknik marketing yang jenius yang bisa kamu terapin di era digital sekarang lho, film tersebut berjudul The Blair Witch Project.

Film yang dirilis pada tahun 1999 ini bukan cuma sebuah film horor jadul biasa, tapi The Blair Witch Project berhasil menciptakan fenomena budaya pop yang luar biasa.

Konsep film yang dibuat The Blair Witch Project ini berbentuk Found Footage atau ala-ala rekaman yang ditemukan sehingga ini bisa menciptakan suasana yang asli, apalagi di Tahun 1999 jarang banget ditemukan gaya film horror seperti ini.

Plot Twistnya, ternyata sutradara film tersebut yaitu Myrick dan Sánchez mengajarkan para aktor cara mengoperasikan kamera 16 mm dan camcorder 8 mm dan meminta mereka untuk merekam semua yang mereka lakukan selama delapan hari syuting, untuk menciptakan efek realisme yang maksimal, para aktor diharuskan berkemah di tengah hutan dalam kondisi yang sebenarnya.

Mereka diberikan tugas untuk menemukan perlengkapan yang tersembunyi menggunakan GPS, sambil terus merekam aksi mereka.

Tim produksi, dengan cermat, menciptakan suasana mencekam dengan berbagai efek suara dan gerakan fisik pada tenda.

Tujuannya adalah untuk memicu reaksi spontan dan alami dari para aktor, sehingga rekaman yang dihasilkan terasa begitu autentik.

Kejeniusan Marketingnya

Setelah proses produksi selesai, Myrick dan Sánchez langsung bergerak cepat. Mereka menyewa sebuah agensi pemasaran yang punya keahlian dalam menciptakan sensasi.

Agensi ini kemudian merancang sebuah kampanye yang sangat cerdas. Mereka menciptakan sebuah website yang seolah-olah nyata, di mana hilangnya tiga mahasiswa yang menjadi pemeran film tersebut menjadi pusat perhatian.

Dengan adanya laporan polisi dan rekaman video yang terfragmentasi, mereka berhasil membuat publik percaya bahwa kejadian itu benar-benar terjadi.

Screen Shot 2025-01-23 at 14.02.23.png

Sensasi misteri semakin ditingkatkan saat film ini diputar perdana di Sundance. Para penonton dibagikan pamflet berisi laporan orang hilang, seolah-olah mereka sedang menyaksikan sebuah dokumenter kriminal. Bahkan situs IMDB pun ikut 'bermain', dengan mencantumkan status 'hilang' untuk para pemeran utama.

Strategi ini berhasil menciptakan rasa penasaran dan ketakutan yang mendalam pada penonton, membuat mereka merasa seperti sedang menyaksikan kejadian nyata.

Screen Shot 2025-01-23 at 14.04.03.png

Bagaimana Penerapannya

Dari inovasinya marketing The Blair Witch project kita bisa memahami betapa pentingnya membangun narasi yang kuat, sehingga Audiens tertarik untuk terlibat dengan aktif sehingga sampai sekarang, The Blair With Project masih banyak di-diskusikan secara online pada berbagai forum.

Taktik Marketing The Blair Witch Project juga mengundang penonton untuk terus mendiskusikan legenda dan menciptakan teori mereka sendiri, membuat mereka merasa menjadi bagian dari cerita. Sehingga narasi brand dari Blair Witch itu sendiri menjadi luas dan ada ikatan emosional dengan penonton hingga penggemarnya.

Jadi, Dengan menciptakan ruang interaksi yang autentik, mendorong keterlibatan aktif, dan mendukung diskusi yang relevan, kita bisa membangun hubungan jangka panjang dengan audiens.


bagikan


Hi!👋
Kamu bisa menghubungi kami via WhatsApp

wa-button