purwadhika-logopurwadhika-logo

Bahas Tuntas Apa Peran, Workflow, Perbedaan UI dan UX

Nawfal Pradana

25 May 2023

Foto tentang perbedaan UI dan UX

Kita sering lihat lowong pekerjaan dengan judul “UI Designer” atau “UX Designer” dan sebagainya. Tapi sebenarnya pekerjaan apa sih itu? Lalu apa sih perbedaan UI dan UX? Nah kita akan bahas tuntas tentang perbedaan UI dan UX.

Apa yang dimaksud dengan UI?

UI adalah singkatan dari User Interface atau dalam bahasa indonesia adalah tampilan antarmuka. Tampilan ini biasanya berisikan visual design, tombol navigasi, dan konten. UI memiliki fungsi untuk menghubungkan antara user dan produk, selain itu membuat tampilan menjadi lebih menarik sehingga memudahkan user dalam mencari apa yang mereka butuhkan.

UI memiliki beberapa komponen yang dapat memperindah tampilan website atau aplikasi, diantaranya adalah: layout, tombol, ikon, tipografi, animasi, dan design yang interaktif. Dengan kombinasi komponen tersebut, diharapkan user akan lebih nyaman dan tertarik untuk menggunakan produk kita. Tapi UI saja tidak cukup, karena kamu harus memiliki sebuah journey dan experience ketika membangun sebuah tampilan aplikasi atau website. Nah maka dari itu kamu membutuhkan UX.

Apa yang dimaksud dengan UX?

Seperti yang sudah disinggung, hanya dengan UI saja tidak akan cukup untuk membangun sebuah website atau aplikasi, nah disini UX sangat dibutuhkan. UX sendiri memiliki kepanjangan User Experience atau dalam bahasa indonesia adalah pengalaman user. Menurut Nielsen Norman Group UX adalah memberikan pengalaman terbaik kepada user ketika mereka menggunakan produk, UX yang baik adalah yang dapat menjawab masalah dan kenyamanan user. 

Peran UX sendiri meliputi journey, pengalaman, dan kenyamanan user dalam menggunakan produk yang kita buat. Dengan kata lain UX memiliki peran mengetahui kebutuhan mendasar user kemudian menjawabnya dengan produk yang dikembangkan. Tapi sebelum mengembangkan produk biasanya akan ada riset dahulu untuk mendasari pengebembangan yang ingin dilakukan. 

Nah sudah mulai terlihat bukan perbedaan UI dan UX, mari kita bahasa perbedaanya secara mendalam.

Perbedaan UI dan UX yang Mendasar

Kita akan membahas perbedaan UI dan UX secara mendasar dengan pembagian beberapa hal. Berikut ini adalah perbedaan yang mendasar antara UI dan UX:

Fokus dari Desain yang Dibuat

Perbedaan UI dan UX yang pertama adalah tujuan desainnya, kedua hal ini memiliki tujuan desain yang berbeda. UI memiliki fokus pada tampilan yang estetik, fungsionalitas, dan interaktif. Sedangkan UX memiliki fokus untuk memberikan pengalaman dan kepuasan user ketika menggunakan produk. Dari dua sadar ini memiliki tujuan yang sangat berbeda, tapi tidak semua perbedaan jadi tidak berharmoni. UI dan UX sejatinya bisa disamakan fokusnya, contoh dalam pengembangan sebuah aplikasi dibutuhkan user journey yang menyenangkan dan masuk akal lalu akan dibuat dengan menarik dengan tampilan antarmuka. Tugas tersebut bisa dikerjakan dengan kolaborasi antara UX dan UI.

Proses Membuat Desain

Perbedaan selanjutnya adalah proses dalam membuat desain, karena UX memiliki fokus untuk kenyamanan pengguna. Maka proses awalnya adalah melakukan riset penggunaan dan melibatkan banyak responden. Tujuan nya untuk menghasilkan produk yang sesuai keinginan user. Sedangkan untuk melakukan proses desain UI, yang dibutuhkan adalah riset tentang tampilan design. Biasanya desainer UI membuat contoh bentuk produknya terlebih dahulu baru melakukan riset.

Komponen yang di Desain

Perbedaan UI dan UX selanjutnya adalah pada komponen desain. Komponen yang akan dibangun pada UX biasanya meliputi fitur, navigasi, user journey, copywriting, dan konsistensi branding. Sedangkan untuk UI komponen yang didesain adalah warna, animasi, gambar, tombol, dan penentuan typography. Meski memiliki perbedaan pekerjaan, UI dan UX harus berkolaborasi karena saling bergantung antara satu dengan yang lainnya

Alat yang Digunakan

Karena kebutuhan yang berbeda maka dari itu alat atau tools nya juga berbeda. Untuk yang mengerjakan UI, membuat tampilan desain yang indah adalah tujuan mereka. Maka dari itu aplikasi untuk mendesain adalah tools utamanya. Contoh tools nya adalah Figma, Adobe illustrator, Flinto, dan lain-lain. 

Nah untuk UX mereka biasanya menggunakan tools untuk menata user journey dan wireframing sebelum dibuat produknya. Tools yang digunakan adalah Figjam, Miro, Whimsical, dan lain-lain. Tak jarang juga UX menggunakan Google form, slides, dan sheet untuk melakukan riset mereka.

Skillset yang Harus Dimiliki

Perbedaan tujuan dan tool kerja yang berbeda membuat skill yang harus dimiliki pun berbeda. Untuk UI karena bertanggung jawab untuk estetika dari sebuah produk, maka skill yang harus dimiliki adalah desain, branding, dan creative thinking. Skill tersebut akan membantu kamu dalam melakukan pekerjaan sehari-hari sebagai UI designer. Nah skill yang harus dimiliki sebagai seorang UX adalah riset, problem solving, mindset user oriented, dan berpikir kritis.

Peran UI/UX Dalam Pengembangan Produk

Setelah mengetahui perbedaan UI dan UX, kita akan membahas tentang peran mereka. Dalam pengembangan produk kita ada beberapa hal yang perlu diketahui seperti  kebutuhan user, problem yang user hadapi, dan lain-lain. Terutama untuk kamu yang ingin membuat produk website atau aplikasi, peran UI dan UX sangatlah penting. Yuk mari kita bahas detail perannya.

Produk yang Dikembangkan Sesuai Kebutuhan User

Setelah kita mengetahui fokus dari masing-masing bidang, maka dalam mengembangkan produk kita bisa lebih tepat sasaran karena produk yang baik adalah produk yang bisa menjawab problem user. Selain itu dengan riset yang telah dilakukan, kita jadi memiliki data yang valid atas apa yang diinginkan user.

Dapat Tingkatkan Penjualan

Percaya atau tidak dengan pengaplikasian UI dan UX yang baik, bisa meningkatkan penjualan perusahaan. Apalagi kalau produk itu dipasarkan menggunakan aplikasi atau website. Dengan optimasi platform tersebut, user akan merasa nyaman membeli produk kamu. Selain itu dengan tata letak website yang baik, suer dan search engine  akan lebih mudah mengenali produk kamu yang pasarkan. Sehingga user bisa lebih mengenali apa yang kamu pasarkan.

Tingkatkan Pengalaman User

Menurut dari riset yang dilakukan oleh DCI sebanyak 62% user melakukan uninstall sebuah aplikasi karena sering bermasalah dan memiliki tampilan yang tidak menarik. Hal ini membuktikan bahwa kenyamanan pelanggan berdampak besar terhadap produk yang kamu buat. Maka dari itu kenyamanan user dalam menggunakan produk sangat berpengaruh.  Menurut Harvard Business Report jika suatu perusahaan yang bisa menaikan retention rate sebesar 5% maka bisa meningkatkan profit sebesar 25% - 95%. Dan kenyamanan dari user adalah kunci mereka untuk kembali menggunakan produk kamu.

Mengenal Flow Kerja  UI/UX

Seperti yang kita pahami bahwa UI dan UX memiliki fokus yang berbeda namun dengan tujuan akhir pengembangan produk yang sama. Maka dari itu agar flow kerjanya jelas akan dibagi dua proses yang dimulai dengan UX terlebih dahulu lalu dilanjutkan ke UI, berikut ini detail flow kerjanya.

Flow Kerja UX

  1. Riset UX
  2. Membuat Information Architecture
  3. Melakukan Wireframe
  4. Mengatur Alur User Journey
  5. Membuat Prototype Desain Dasar

Setelah tahap UX selesai, akan masuk bagian UI karena sudah bisa mulai untuk mendesain tampilan aplikasi atau website. UI designer bisa mulai dengan:

Flow Kerja UI

  1. Membangun Desain System
  2. Mendesain Tampilan Antarmuka
  3. Prototype Desain yang Sudah Jadi
  4. Usability Test Design

Setelah UI selesai mendesain tampilan antarmuka, maka step selanjutnya adalah memberikan materinya untuk didevelop bagian developer. Selanjutnya produk sudah bisa diluncurkan setelah melalui berbagai proses dari developer.


bagikan