Purwadhika
∙27 March 2025
Perangkat Internet of Things (IoT) telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, menghubungkan berbagai perangkat fisik ke internet untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi. Namun, seiring dengan peningkatan konektivitas, muncul pula risiko keamanan siber yang signifikan. Penting bagi kita untuk memastikan bahwa perangkat IoT yang digunakan aman dari potensi ancaman siber.
Pada tahun 2022, jumlah serangan siber terhadap perangkat IoT di seluruh dunia mencapai lebih dari 112 juta. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, menandakan bahwa perangkat IoT menjadi target empuk bagi para pelaku kejahatan siber.
Perangkat IoT yang rentan dapat disusupi oleh malware atau ransomware, yang dapat merusak data, mencuri informasi sensitif, atau bahkan mengendalikan perangkat tersebut.
Perangkat IoT yang terinfeksi dapat digunakan sebagai bagian dari botnet untuk melancarkan serangan DDoS, membanjiri jaringan dengan lalu lintas yang berlebihan sehingga menyebabkan gangguan layanan.
Dalam serangan ini, penyerang mencegat dan mungkin mengubah data yang dikirim antara perangkat IoT dan server, berpotensi mengakses informasi sensitif atau merusak integritas data.
Pastikan setiap perangkat IoT memiliki kata sandi yang berbeda dan kuat, terdiri dari kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Hindari menggunakan kata sandi yang mudah ditebak.
Produsen perangkat sering merilis pembaruan firmware untuk menutup celah keamanan. Selalu periksa dan instal pembaruan terbaru untuk memastikan perangkatmu terlindungi dari ancaman terbaru.
Tempatkan perangkat IoT pada jaringan terpisah dari jaringan utamamu. Hal ini membatasi akses dan mengurangi risiko jika terjadi kompromi pada perangkat tertentu.
Matikan layanan atau fitur pada perangkat IoT yang tidak digunakan untuk mengurangi permukaan serangan dan mencegah potensi penyalahgunaan.
Pastikan data yang dikirim dan diterima oleh perangkat IoT dienkripsi dengan baik, sehingga informasi sensitif terlindungi dari akses yang tidak sah.
Pastikan hanya individu yang berwenang yang memiliki akses fisik ke perangkat IoT, untuk mencegah manipulasi atau penyusupan langsung.
Berikan pelatihan kepada pengguna tentang praktik keamanan terbaik, seperti menghindari phishing dan mengenali tanda-tanda potensi ancaman.
Memahami dan mengelola risiko keamanan siber pada perangkat IoT memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus. Purwadhika Digital Technology School menawarkan program Skill Accelerator Bootcamp Cybersecurity yang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang keamanan siber, termasuk perlindungan perangkat IoT.
Kurikulum Praktis dan Relevan: Program ini menawarkan pelatihan intensif dengan materi yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.
Fasilitas dan Infrastruktur Modern: Belajar di lingkungan yang mendukung dengan fasilitas lengkap untuk praktik langsung.
Keamanan perangkat IoT adalah tanggung jawab bersama antara produsen, penyedia layanan, dan pengguna. Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan terus meningkatkan pengetahuan tentang ancaman siber, kita dapat menikmati manfaat teknologi IoT tanpa mengorbankan keamanan.
Untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan keamanan siber di era IoT, pertimbangkan untuk bergabung dengan program Skill Accelerator Bootcamp Cybersecurity di Purwadhika. Investasi dalam pendidikan keamanan siber adalah langkah proaktif untuk melindungi perangkat dan data dari ancaman yang terus berkembang.
bagikan
Hi!👋
Kamu bisa menghubungi kami via WhatsApp