7 Kesalahan Fatal UI/UX yang Masih Sering Dilakukan Designer Pemula

Hai, teman-teman designer! Dunia UI/UX memang seru dan dinamis, tapi nggak jarang juga bikin kita garuk-garuk kepala, apalagi buat yang baru mulai. Tenang, you're not alone! Hampir semua designer pernah mengalami yang namanya trial and error. Nah, di artikel ini, kita bakal bahas 7 kesalahan paling umum yang sering banget dilakukan designer UI/UX pemula.

Eits, jangan down dulu! Kita nggak cuma bongkar masalah, tapi juga kasih solusi jitu plus tips praktis yang bisa langsung kamu terapin. Jadi, yuk, simak baik-baik!

Kenapa Sih UI/UX Itu Penting Banget?

Sebelum masuk ke pembahasan utama, kita samain persepsi dulu yuk. UI (User Interface) dan UX (User Experience) itu ibarat dua sisi mata uang. UI itu soal tampilan visual, sedangkan UX itu soal pengalaman user secara keseluruhan.

Bayangin aja, kamu masuk ke restoran mewah dengan interior keren (UI oke), tapi pelayanannya super lama dan makanannya nggak enak (UX hancur). Pasti kapok, kan? Nah, sama kayak aplikasi atau website, sebagus apapun tampilannya, kalau nggak nyaman dipakai, ya, bye-bye!

7 Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari

1. Kurang Riset, Langsung "Gas" Design

Ini nih, penyakit paling umum! Saking semangatnya, kita sering lupa kalau design itu nggak cuma soal estetika, tapi juga soal problem-solving. Sebelum men-design, kita harus tahu dulu: - Siapa target user-nya? - Apa masalah yang mau dipecahkan? - Bagaimana kompetitor mengatasi masalah serupa? - Apa saja kebutuhan dan preferensi user?

Tips: Lakukan riset mendalam! Wawancara user, buat user persona, analisis kompetitor, dan memantau data. Semakin banyak informasi yang kamu punya, semakin lancar design-mu!

2. Inkonsistensi Design

Pernah nggak kamu ngerasa bingung pas pake aplikasi atau website karena tombol, warna, atau font-nya beda-beda di setiap halaman? Itu tandanya design-nya nggak konsisten! Inkonsistensi bikin user pusing dan nggak nyaman.

Tips: Buat design system! Ini kayak "kitab suci" buat design-mu. Isinya guidelines soal warna, tipografi, tombol, ikon, dan elemen design lainnya. Dengan design system, dijamin design-mu bakal konsisten dan brand identity-mu makin kuat.

3. Terlalu Fokus ke Estetika, Lupa Fungsi

Design yang cantik memang eye-catching, tapi kalau nggak fungsional, ya, percuma! Jangan sampai user kebingungan cari tombol atau nggak ngerti cara pakai fitur-fitur di aplikasi/website-mu.

Tips: Ingat, form follows function! Utamakan fungsi, baru pikirkan estetika. Pastikan setiap elemen design punya tujuan yang jelas dan bukan cuman tempelan aja.

4. Navigasi yang Membingungkan

Navigasi itu kayak "peta" buat user. Kalau petanya ngasal, yaa, pasti nyasar! Pastikan user bisa dengan mudah menemukan apa yang mereka cari dan nggak muter-muter di tempat yang sama.

Tips: Buat information architecture yang jelas, gunakan label yang mudah dimengerti, dan sediakan search bar yang responsif. Jangan lupa, testing, testing, testing!

5. Terlalu Banyak "Pop-Up" dan Notifikasi

Siapa sih yang suka diganggu sama pop-up dan notifikasi yang muncul terus-terusan? Bukannya happy, malah bikin bete!

Tips: Gunakan pop-up dan notifikasi seperlunya aja. Pastikan timing-nya tepat dan isinya relevan. Jangan sampai user ngerasa di-spam!

6. Design yang Nggak Responsif

Zaman now, orang akses internet dari berbagai perangkat, mulai dari smartphone, tablet, sampai laptop. Kalau design-mu cuma oke di satu device, ya, wassalam!

Tips: Pastikan design-mu responsif! Artinya, tampilan dan layout-nya bisa menyesuaikan diri dengan ukuran layar perangkat yang berbeda-beda. Gunakan tools seperti responsive design checker untuk memastikan design-mu oke di semua device.

7. Kurang Testing dan Feedback

Merasa design-mu sudah perfect? Jangan PD dulu! Testing dan feedback itu harus, wajib, fardhu 'ain! Tanpa testing, kamu nggak akan tahu apakah design-mu benar-benar efektif atau nggak.

Tips: Lakukan usability testing! Ajak beberapa orang untuk mencoba design-mu dan minta feedback dari mereka. Jangan baper kalau ada kritik, justru itu yang bikin design-mu makin keren!

"Oke, Terus Gimana Caranya Biar Nggak Ngulangin Kesalahan yang Sama?"

Nah, pertanyaan bagus! Selain tips-tips di atas, ada satu rahasia lagi yang pengen di_share_ ke kamu: terus belajar dan upgrade skill!

Dunia UI/UX itu cepet banget berubahnya. Trend baru, tools baru, best practice baru, semuanya muncul setiap saat. Kalau kamu nggak update, yaa, ketinggalan!

Buat kamu yang beneran serius pengen jadi UI/UX designer profesional, Purwadhika punya program baru School of Design yang oke banget! Di sini, kamu nggak cuma belajar teori, tapi juga hands-on bikin project beneran. Kamu bakal dibimbing sama mentor-mentor berpengalaman yang siap bantuin kamu upgrade skill dan ngejar karir impianmu.

Penasaran? Langsung aja kepoin website Purwadhika School of Design di https://schoolofdesign.purwadhika.com/ atau hubungi tim Purwadhika untuk konsultasi gratis. Jangan tunda-tunda lagi, yuk, wujudkan mimpimu jadi UI/UX designer handal!

Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu, ya! Ingat, jadi designer UI/UX itu nggak instan. Butuh proses, trial and error, dan kemauan untuk terus belajar. Jangan nyerah, tetap semangat, dan happy designing!