Purwadhika
∙30 October 2024
Halo, para pejuang SEO! Kamu pernah ngerasa bingung pas ada banyaknya informasi tentang algoritma Google yang beredar? Jangan khawatir, kamu gak sendiri. Di artikel ini, kita bakal ngebongkar 10 mitos algoritma Google yang masih dipercaya banyak ahli SEO. Udah siap buat ngeliat dunia SEO dengan perspektif baru? Mari kita mulai!
Banyak yang percaya kalo Google selalu ngutamain konten terbaru. Kenyataannya, Google lebih mementingkan kualitas dan relevansi konten daripada tanggal publikasi. Konten lama yang berkualitas dan diperbarui secara berkala bisa tetap berada di peringkat atas.
Fakta: Fokus buat ciptain konten evergreen yang tetap relevan dalam jangka panjang.
Dulu, jumlah backlink memang jadi faktor penting. Namun sekarang, kualitas jauh lebih penting daripada kuantitas. Satu backlink dari situs otoritatif bisa jauh lebih berharga dari ratusan backlink dari situs berkualitas rendah.
Fakta: Utamakan membangun backlink berkualitas dari situs yang relevan dengan niche kamu.
Meskipun masih banyak yang menggunakannya, Google udah konfirmasi kalo meta keywords gak lagi digunakan dalam algoritma peringkat mereka sejak tahun 2009.
Fakta: Fokus pada optimasi title tag dan meta description yang menarik dan relevan.
Ada anggapan kalo konten panjang (2000+ kata) selalu lebih baik buat SEO. Meskipun konten panjang bisa bermanfaat, yang penting adalah kualitas dan relevansi kontennya.
Fakta: Bikin konten sesuai dengan kebutuhan topik dan audiens kamu, baik itu panjang maupun pendek.
Dulu, keyword stuffing mungkin efektif. Tapi sekarang, praktik ini bisa membuat situs kamu terkena penalti dari Google.
Fakta: Pakai kata kunci secara alami dan fokus pada menciptakan konten yang bermanfaat bagi pembaca.
Banyak yang masih percaya kalo Google gak bisa membaca konten yang dimuat dengan JavaScript. Padahal, Google telah sangat mahir dalam merender dan mengindeks konten JavaScript.
Fakta: Pastiin implementasi JavaScript kamu SEO-friendly, dan Google pasti dapat mengindeks konten kamu dengan baik.
Meski aktivitas media sosial bisa meningkatkan visibilitas situs kamu, Google udah menegaskan kalo mereka gak menggunakan social signals sebagai faktor peringkat langsung.
Fakta: Gunakan media sosial untuk meningkatkan engagement dan traffic, bukan semata-mata untuk SEO.
Banyak yang mengabaikan HTTPS jika situs mereka gak memproses informasi sensitif. Padahal, Google udah menjadikan HTTPS sebagai faktor peringkat sejak 2014.
Fakta: Terapkan HTTPS di situs kamu untuk meningkatkan keamanan dan mendapat "boost" SEO.
Domain Authority (DA) sering dianggap sebagai metrik resmi Google. Padahal, DA adalah metrik yang diciptakan oleh Moz, bukan Google.
Fakta: Meskipun DA bisa menjadi indikator yang berguna, jangan terlalu bergantung padanya. Fokus pada meningkatkan kualitas situs secara keseluruhan.
Banyak yang percaya bahwa setelah mengoptimasi situs, mereka bisa bersantai dan menikmati hasilnya. Kenyataannya, SEO adalah proses yang terus berkembang.
Fakta: SEO membutuhkan upaya berkelanjutan. Teruslah memperbarui strategi kamu sesuai dengan perubahan algoritma dan tren industri.
Nah, itu dia 10 mitos algoritma Google yang masih dipercaya sama banyak ahli SEO. Ingatlah, dunia SEO terus berevolusi, dan yang terpenting adalah selalu up-to-date dengan praktik terbaik terkini. Jangan takut untuk menguji asumsi kamu dan selalu prioritaskan pengalaman pengguna.
Yang penting, fokus dengan menciptakan konten berkualitas yang benar-benar bermanfaat buat audiens kamu. Dengan cara itu, kamu gak hanya akan memenangkan hati Google, tapi juga loyalitas pengunjung situs kamu. Kamu juga bisa nih buat tau itu mitos apa bukan dari job connector digital marketing di purwadhika. Kamu jadi langsung paham tren SEO di masa sekarang.
Untuk memperdalam pengetahuan kamu tentang SEO dan digital marketing, ada rekomendasi artikel-artikel dari Purwadhika:
bagikan
ARTIKEL TERKAIT
Hi!👋
Kamu bisa menghubungi kami via WhatsApp