Banyak orang mengimpikan sukses memulai startup yang berdampak positif bagi manusia. Namun, ini bukan tugas satu orang. Buat impian ini menjadi nyata tentu tidak gampang. Penelitian menunjukan kalau pada tahun pertama, 90% startup dengan cepat tergelincir ke dalam keadaan gagal ((Startup Genome Report, 2019). Tentu angka tersebut bikin jantung berdebar, bukan? Tetapi jangan panik, kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan fatal yang biasanya dilakukan oleh para founder startup agar mimpi bisnis tidak kandas di tengah jalan.
Kesalahan pertama yang sering dilakukan adalah tidak melakukan riset pasar yang mendalam. Sebelum memulai bisnis, pastikan kamu sudah memahami target pasar, kebutuhan mereka, serta kompetitor yang ada. Jangan sampai produk yang kamu tawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan pasar atau sudah banyak kompetitor yang menawarkan produk serupa. Tips praktisnya, lakukan survei pasar, wawancara calon pelanggan, dan analisa kompetitor secara menyeluruh.
Visi dan misi merupakan fondasi dari sebuah startup. Tanpa visi dan misi yang jelas, startup bakal kehilangan arah dan sulit untuk berkembang. Pastikan visi dan misi startup-mu bisa dipahami oleh seluruh tim dan selaras dengan nilai-nilai yang dianut. Tips praktisnya, rumuskan visi dan misi yang jelas, singkat, dan mudah dipahami oleh seluruh anggota tim.
Membangun sebuah startup gak bisa dilakukan sendirian, dibutuhkan tim yang solid dan saling melengkapi. Kesalahan yang sering terjadi adalah founder yang tidak selektif dalam memilih anggota tim atau tidak bisa mengelola tim dengan baik. Akibatnya, konflik internal tak terhindarkan dan menghambat perkembangan startup. Tips praktisnya, rekrut anggota tim yang memiliki visi yang sama, skill yang saling melengkapi, dan mampu bekerja sama dengan baik.
Aspek legal seringkali dianggap remeh oleh founder startup, padahal ini merupakan hal krusial yang tidak boleh disepelekan. Mulai dari pendirian badan hukum, perjanjian kerja sama, hingga perlindungan kekayaan intelektual harus diperhatikan dengan seksama. Mengabaikan aspek legal bisa menimbulkan masalah serius di kemudian hari. Tips praktisnya, konsultasikan dengan ahli hukum atau gunakan jasa legal seperti LegalGo yang bisa membantu mengurus segala keperluan legal startup-mu.
Dunia bisnis selalu dinamis, begitu pula dengan startup. Founder yang tidak adaptif terhadap perubahan akan sulit bertahan. Contohnya, ketika pandemi COVID-19 melanda, banyak startup yang gulung tikar karena tidak bisa menyesuaikan diri dengan situasi. Tips praktisnya, selalu pantau tren pasar, dengarkan feedback pelanggan, dan jangan ragu buat melakukan pivoting strategi jika itu diperlukan.
Di era digital seperti sekarang, teknologi memegang peranan penting dalam kesuksesan sebuah startup. Founder yang gagap teknologi atau tidak mengoptimalkan penggunaan teknologi akan tertinggal dari kompetitor. Mulai dari pemasaran digital, pengembangan produk, hingga pengolahan data, semuanya memerlukan sentuhan teknologi. Tips praktisnya, jangan ragu untuk belajar teknologi baru atau rekrut talenta digital yang mumpuni.
Nah, itulah 6 kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh founder startup. Jika kamu ingin membangun startup yang sukses dan sustainable, pastikan untuk menghindari kesalahan-kesalahan tersebut ya. Membangun startup memang gak mudah, tetapi dengan persiapan yang matang, tim yang solid, dan adaptif terhadap perubahan, mimpi membangun startup sukses bukan lagi sekadar angan-angan.
bagikan
ARTIKEL TERKAIT
Hi!👋
Kamu bisa menghubungi kami via WhatsApp