Purwadhika
∙02 June 2025
SEO (Search Engine Optimization) adalah proses membantu mesin telusur memahami konten situs-mu dan membantu user menemukan situs melalui pencarian. Tujuan utama SEO adalah meningkatkan visibilitas situs web di hasil pencarian organik agar lebih banyak orang mengunjungi situs-mu. Menurut Ahrefs, SEO merupakan proses mengembangkan traffic organik sebuah website.
Misalnya, situs Ahrefs mendapatkan sekitar 1,4 juta kunjungan per bulan dari pencarian organik—yang nilainya bisa mencapai US$1,7 juta jika diperoleh lewat iklan berbayar. Data menunjukkan sekitar 75% user mesin telusur hanya mengklik link di halaman pertama hasil pencarian, dan jarang melanjutkan ke halaman kedua.
Dengan pangsa pasar mesin telusur global hampir 90% dikuasai Google, optimasi untuk Google menjadi sangat krusial. Dalam konteks digital marketing, SEO menjadi salah satu pilar penting karena dapat mendatangkan traffic konsisten dan “gratis” dari mesin telusur.
Pada masa awal internet (akhir 1990-an), mesin telusur seperti AltaVista atau Yahoo! menggunakan algoritma sederhana dan SEO sering kali sekadar menjejalkan kata kunci (“keyword stuffing”). Kemunculan Google pada tahun 1998 dengan algoritma PageRank membawa perubahan besar: kini kualitas dan relevansi konten serta jumlah tautan berkualitas menjadi penentu ranking.
Sejak saat itu Google terus melakukan ratusan pembaruan algoritma (misalnya Panda, Penguin, Hummingbird, BERT, hingga algoritma berbasis AI terbaru) untuk memberikan hasil yang lebih relevan bagi user. Singkatnya, peran SEO dalam digital marketing adalah menjadikan situs-mu lebih terlihat oleh audiens yang tepat tanpa biaya iklan langsung.
Data industri menunjukkan manfaat besar SEO: strategi konten SEO yang tepat dapat meningkatkan traffic website hingga 2.000%. Dengan kata lain, SEO membantu memaksimalkan potensi traffic organik sambil mengurangi biaya marketing.
SEO teknis terkait erat dengan cara kerja mesin telusur. Google dan mesin telusur lain menggunakan program yang disebut crawler atau spider untuk menelusuri crawling milyaran halaman web. Crawler ini mulai dari satu halaman, kemudian mengikuti tautan (link) ke halaman lain untuk menemukan konten baru. Singkatnya, search engines work by crawling billions of pages dan menambahkan halaman-halaman tersebut ke dalam indeks (database) mereka. Setelah halaman di-crawl, Google merender (menampilkan) konten halaman tersebut dan menyimpannya dalam indeks. Indeks ini adalah “daftar master” halaman web yang siap ditampilkan saat ada pencarian relevan.
Search engine bekerja melalui tahapan crawling, indexing, hingga ranking. Pada tahap crawling, bot Google mengeksplorasi halaman-halaman situs (misalnya mengikuti tautan internal dan eksternal) untuk menemukan konten baru. Konten yang sudah di-crawl kemudian di-index sehingga Google dapat mengaksesnya saat user melakukan pencarian. Akhirnya, algoritma Google memilih dan mengurutkan halaman-halaman terindeks berdasarkan relevansi dan otoritas untuk query user.
Proses ranking dilakukan oleh algoritma Google yang sangat kompleks. Google mempertimbangkan ratusan faktor dalam menentukan urutan hasil pencarian. Contoh sinyal penting adalah kualitas konten (seberapa relevan dan bermanfaat isi halaman), jumlah dan kualitas backlink (tautan dari situs lain ke situs-mu), performa situs (kecepatan muat, keamanan HTTPS), serta pengalaman user (mobile-friendly, Core Web Vitals).
Misalnya, sistem PageRank awal menilai “kepentingan” halaman berdasarkan jumlah dan kualitas tautan yang menunjuk ke sana. Semakin relevan dan terpercaya sebuah situs dalam pandangan Google, semakin tinggi peluangnya menempati posisi teratas hasil pencarian. Jadi, SEO teknis menuntut optimasi agar konten mudah ditemukan (crawlable dan indexable) serta rankingnya optimal di mata algoritma Google.
SEO terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fokus optimasinya. Tiga jenis utama adalah On-Page SEO, Off-Page SEO, dan Technical SEO. On-Page SEO berfokus pada konten dan elemen di dalam halaman web itu sendiri. Ini meliputi penggunaan kata kunci yang tepat pada judul (title) dan heading, penulisan meta description, struktur teks yang terorganisir dengan baik, serta internal linking. Tujuannya agar setiap halaman situs relevan dengan kata kunci target dan mudah dipahami mesin telusur.
Off-Page SEO mencakup upaya optimasi yang dilakukan di luar situs-mu. Komponen utamanya adalah backlink (tautan balik) dari situs lain yang mengarah ke situs-mu. Backlink berkualitas tinggi dari domain otoritatif akan meningkatkan reputasi dan otoritas situs-mu di mata Google. Selain backlink, strategi off-page juga termasuk promosi melalui media sosial, kerja sama influencer, atau kampanye siaran pers online untuk memperluas jangkauan dan perhatian ke situs-mu.
Technical SEO berkaitan dengan aspek teknis yang mempengaruhi kemampuan mesin telusur meng-crawl, indeks, dan menampilkan situs-mu. Contohnya meliputi kecepatan situs (Core Web Vitals), keamanan (HTTPS), struktur URL yang baik, penggunaan schema markup (struktur data), serta memastikan situs responsif di perangkat mobile. Technical SEO memastikan semua halaman dapat diakses dan di-render dengan baik oleh Googlebot.
Pada SEO On-Page, optimasi dilakukan pada elemen halaman web (seperti pemilihan kata kunci dan struktur HTML). Sebaliknya, SEO Off-Page melibatkan upaya eksternal untuk membangun otoritas situs, terutama melalui backlink berkualitas. Sementara itu, Technical SEO memastikan aspek teknis situs (kecepatan, struktur, kemampuan diakses crawler) berjalan optimal agar halaman mudah di-crawl dan diindeks. Ketiga jenis SEO ini saling melengkapi untuk mencapai peringkat yang baik di hasil pencarian.
| Jenis SEO | Fokus Utama | Contoh Praktis | | ------------- | ------------------------------------------ | --------------------------------------------------- | | On-Page SEO | Konten dan elemen di dalam halaman situs | Optimasi kata kunci, judul (title), heading, meta | | Off-Page SEO | Faktor eksternal (backlink dan sosial) | Membangun backlink, promosi media sosial | | Technical SEO | Aspek teknis situs (performa dan struktur) | Kecepatan situs, mobile-friendly, struktur data |
Memasuki tahun 2025, SEO terus berevolusi seiring perkembangan teknologi dan perilaku user. Beberapa tren yang perlu diperhatikan meliputi integrasi AI pada hasil pencarian (misalnya fitur Google AI Overviews), peningkatan pencarian berbasis suara dan gambar, serta fokus pada Search Intent user.
Misalnya, Google saat ini menekankan konten berkualitas yang memenuhi kebutuhan user (first-hand experience) dan kemampuan algoritma memahami konteks pencarian. Oleh karena itu, strategi SEO 2025 harus lebih berorientasi pada user dan informasi komprehensif.
Berikut beberapa langkah dan tips praktis SEO yang relevan untuk pemula dan pelaku bisnis:
Dengan menggabungkan strategi tersebut, kamu dapat membuat situs lebih bersahabat untuk user dan mesin telusur. Perlu diingat, SEO adalah proses berkelanjutan; terus evaluasi dan perbaiki konten berdasarkan perubahan algoritma dan tren pasar.
Bagi pemula, berikut beberapa contoh langkah sederhana yang bisa diterapkan:
Jika kamu ingin menguasai SEO dan aspek digital marketing lainnya secara mendalam dan praktis, bergabunglah dengan Bootcamp Digital Marketing Purwadhika. Di program ini kamu akan belajar strategi SEO on-page, off-page, dan technical dari para praktisi berpengalaman. Materi kurikulum mencakup seluruh pilar SEO serta digital marketing (analitik web, social media, iklan online, dan lainnya) untuk mempersiapkan karirmu di industri. Tingkatkan skillmu bersama Purwadhika dan raih peluang karir lebih luas di dunia digital marketing!
bagikan
ARTIKEL TERKAIT