Krishna Obhasa
∙28 February 2025
Di era digital yang serba cepat ini, istilah "work life balance" semakin sering dibicarakan. Kemudahan teknologi memungkinkan kita untuk terhubung dengan pekerjaan kapan saja dan di mana saja. Namun, kemudahan ini sering membuat batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi semakin tidak jelas. Lalu, apa sebenarnya work life balance itu? Mengapa hal ini penting dan bagaimana cara mencapainya di era digital?
Work life balance adalah konsep yang menjelaskan keadaan di mana seseorang dapat membagi waktu dan energi secara seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ini melibatkan kemampuan untuk menjalani pekerjaan dengan efektif tanpa mengorbankan waktu untuk keluarga, teman atau aktivitas pribadi yang dapat memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan.
Dengan kata lain, konsep ini bukan berarti membagi waktu sama rata antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, melainkan menciptakan harmoni antara keduanya sehingga tidak ada satu aspek pun yang terlalu mendominasi atau terabaikan.
Untuk mengetahui apakah seseorang telah mencapai keseimbangan, ada beberapa indikator yang bisa dijadikan acuan. Beberapa indikator tersebut antara lain:
Salah satu indikator utama dari keseimbangan yang baik adalah kesehatan fisik yang prima. Kesehatan fisik yang terjaga tidak hanya berhubungan dengan rutin berolahraga, tetapi juga dengan cukup tidur dan makan makanan yang bergizi. Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga merupakan salah satu indikator yang bisa dilihat. Jika seseorang merasa stres berlebihan atau cemas tentang pekerjaan, artinya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadinya belum tercapai.
Seseorang yang memiliki keseimbangan yang baik akan memiliki cukup waktu untuk melakukan aktivitas pribadi yang disukai. Aktivitas ini bisa berupa berolahraga, berkumpul dengan keluarga atau teman, atau bahkan menikmati hobi pribadi. Waktu untuk istirahat dan bersantai juga menjadi bagian penting dari indikator ini. Intinya, mereka tidak terus-menerus merasa kelelahan atau kekurangan waktu untuk diri sendiri.
Indikator lainnya adalah hubungan sosial yang tetap terjaga dengan baik. Seseorang dengan keseimbangan yang baik akan lebih mudah menjaga hubungan sosial dengan orang terdekatnya tanpa merasa tertekan oleh pekerjaan. Dengan kata lain, mereka dapat menghabiskan waktu secara berkualitas dengan keluarga maupun teman.
Mencapai keseimbangan hidup dan pekerjaan dapat memberikan banyak manfaat baik untuk individu maupun perusahaan. Berikut adalah beberapa dampak positif yang dapat terjadi ketika keseimbangan ini tercapai:
Salah satu dampak positif dari mencapai keseimbangan yang baik adalah berkurangnya tingkat stres. Ketika seseorang berhasil mengatur waktu antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan seimbang, mereka dapat menghindari perasaan terburu-buru atau kelelahan yang sering muncul akibat terlalu fokus pada pekerjaan. Memiliki waktu untuk beristirahat, bersosialisasi, dan menikmati aktivitas pribadi memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk pulih, sehingga mengurangi tekanan mental. Dengan berkurangnya stres, seseorang akan merasa lebih tenang dan fokus, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas serta kualitas pekerjaan yang dihasilkan tanpa rasa terbebani.
Mencapai keseimbangan yang baik dapat meningkatkan kebahagiaan seseorang secara signifikan. Ketika seseorang mampu mengatur waktu dengan bijak antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, mereka dapat menikmati momen-momen berharga di dalam hidupnya. Kebahagiaan ini juga memperkuat kesehatan mental dan emosional, yang akhirnya menciptakan suasana hati yang lebih positif dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Dampak positif lainnya dari mencapai keseimbangan adalah meningkatnya fokus dan konsentrasi dalam bekerja. Ketika seseorang memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat pikiran mereka dapat pulih dari kelelahan mental dan fisik. Dengan berkurangnya stres dan kelelahan, seseorang menjadi lebih segar dan mampu memberikan perhatian penuh pada tugas yang dihadapi. Sehingga, seseorang dapat bekerja dengan lebih efisien, menyelesaikan tugas dengan lebih baik, dan mencapai hasil yang lebih optimal.
Mencapai keseimbangan juga dapat meningkatkan kreativitas seseorang. Waktu luang yang ia miliki memberi ruang bagi otak untuk beristirahat dan memunculkan ide-ide baru. Jauh dari tekanan pekerjaan memberikan kesempatan untuk berpikir lebih jernih dan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Hal ini dapat mendorong munculnya solusi kreatif dan inovatif ketika kembali bekerja.
Faktor internal adalah faktor yang memengaruhi keseimbangan kerja dan hidup yang berkaitan dengan diri individu itu sendiri. Salah satunya adalah kemampuan manajemen waktu, di mana seseorang yang memiliki keterampilan dalam mengatur waktu dengan baik akan lebih mudah membagi waktu antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Faktor lain adalah tingkat ambisi dan tujuan pribadi, karena individu yang sangat ambisius dalam karirnya cenderung mengutamakan pekerjaan dan mengabaikan kehidupan pribadi. Hal ini dapat menghambatnya untuk mencapai keseimbangan.
Selain itu, keseimbangan ini juga bisa tidak tercapai ketika seseorang memiliki tanggung jawab ekonomi yang besar. Mereka mau tidak mau bekerja lebih banyak ataupun mengambil pekerjaan sampingan yang membuat waktunya semakin terbatas.
Selain faktor yang berasal dari individu itu sendiri, ada juga faktor eksternal yang memengaruhi keseimbangan.
Pertama, budaya perusahaan yang mendukung keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi memudahkan karyawan untuk mencapai keseimbangan. Sementara budaya yang menuntut, seperti jam kerja yang panjang, deadline ketat, dan perjalanan dinas yang sering dapat mengganggu keseimbangan hidup seseorang.
Kedua, dukungan dari keluarga dan teman sangat membantu dalam mengurangi stres. Sebaliknya, jika seseorang berada dalam lingkungan sosial yang kurang baik maka keadaan bisa bertambah buruk.
Meskipun tantangan di dunia yang serba digital cukup besar, bukan berarti keseimbangan hidup tidak bisa dicapai. Berikut beberapa cara yang bisa membantu:
Menetapkan batasan waktu yang jelas adalah langkah pertama yang penting dalam mencapai keseimbangan. Pastikan untuk menentukan jam kerja yang spesifik dan konsisten, serta hindari membawa pekerjaan ke rumah atau bekerja di luar jam kerja yang sudah ditentukan. Saat jam kerja selesai, matikan notifikasi email atau pesan pekerjaan dari aplikasi komunikasi, sehingga Anda bisa fokus pada waktu pribadi tanpa gangguan.
Anda dapat menggunakan aplikasi atau alat manajemen waktu untuk merencanakan dan mengelola tugas, serta untuk berkolaborasi dengan rekan kerja secara efisien. Misalnya, aplikasi pengingat seperti Google Calendar dapat membantu Anda mengatur jadwal, sementara platform komunikasi yang terstruktur seperti Slack dapat mempermudah koordinasi dengan tim tanpa menambah beban.
Multitasking sering kali dianggap sebagai cara yang efisien untuk menyelesaikan banyak hal dalam waktu singkat, tetapi sebenarnya hal ini justru bisa mengurangi kualitas pekerjaan dan meningkatkan stres. Fokus pada satu tugas pada satu waktu akan membantu Anda menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik dan lebih cepat.
Dalam dunia digital yang penuh tuntutan dan kemajuan teknologi, menjaga work life balance menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan memperhatikan indikator yang ada, memahami dampaknya serta mengenali faktor yang memengaruhinya, Anda pun dapat mencapai keseimbangan ini!
bagikan
ARTIKEL TERKAIT