Untuk para pengikut tren di dunia kosmetik, pasti tidak asing lagi dengan nama Tasya Farasya, seorang figur yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap keputusan banyak orang dalam membeli suatu produk kecantikan berdasarkan review yang dia buat. Bahkan, saat ini muncul label "Tasya Farasya Approved" yang sering disematkan oleh brand-brand kosmetik di Indonesia. Mungkin diatara kamu ada yang bertanya-tanya, sekuat apa sih personal branding dari seorang Tasya Farasya, sampai "Tasya Farasya Approved" ini diicar oleh banyak brand skincare dan makeup di Indonesia? Kira-kira, strategi apa yang Tasya pakai untuk membangun citranya? Mari kita eksplor lebih lanjut!
Tasya Farasya adalah seorang beauty influencer yang memulai karirnya di era digital dari tahun 2017. Tasya secara konsisten membuat konten terkait dunia kecantikan khususnya makeup dan skincare. Ia tidak hanya membuat konten di YouTube saja, namun juga di Instagram dan TikTok. Tasya berhasil menarik perhatian audiensnya karena dedikasinya, dan semakin lama pengikutnya semakin massive.
Disetiap konten product review-nya, Tasya selalu memberikan ulasan yang informatif dan jujur. Dengan keaslian dan keotentikan dalam pembawaannya, serta keahliannya dalam menyampaikan detail informasi, Tasya berhasil mendapatkan kepercayaan dari para audiensnya. Hal tersebut membuat para pengikutnya meyakini bahwa produk yang Tasya bilang bagus dan recommended, berarti memang valid berkualitas dan mereka tidak perlu ragu lagi jika ingin membelinya.
Banyak sekali momen dimana ketika Tasya menyebutkan “(Produk) ini approved. Tasya Farasya approved!” kemudian produk tersebut sold out dalam waktu singkat. Momentum ini kemudian menjadi perhatian banyak brand kosmetik dan mereka memanfaatkannya dengan menyematkan label “Tasya Farasya Approved” di iklan dan katalog produknya. Disinilah awal mula label tersebut digunakan
Keunggulan label "Tasya Farasya Approved" terdapat pada personal branding-nya yang kuat. Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam mengenai personal branding Tasya Farasya. Stay tuned!
Tasya Farasya tidak secara instan mendapatkan kredibilitas dan kepercayaan dari para pengikutnya. Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk membangun citranya di platform digital dengan baik, hingga memiliki dampak yang sangat kuat seperti sekarang ini. Dimulai dari membuat konten tutorial makeup, review produk makeup dan skincare di YouTube, sampai akhirnya memperluas channel-nya ke platform digital lain yaitu Instagram dan TikTok. Selain mendapatkan kepercayaan dari para followers-nya, Tasya juga meraih kepercayaan dari brand-brand kosmetik. Berikut beberapa tips yang dapat kita pelajari dari strategi personal branding yang digunakan Tasya Farasya.
Dalam upaya membangun personal branding-nya, Tasya Farasya ingin dikenal sebagai beauty influencer/beauty content creator karena minatnya yang besar terhadap kosmetik. Hal tersebut menjadi motivasinya untuk terus membuat konten dan menjadi beauty influencer. Sehingga, sebagian besar konten yang dia unggah pasti berkaitan dengan dunia kecantikan, seperti: One Brand Makeup Tutorial, product review, skincare routine, makeup challenge, dan Rahasia Makeup MUA Hits. Tujuannya adalah agar penontonnya dapat mengidentifikasi dirinya sebagai seorang beauty influencer. Selain itu, Tasya juga mengedepankan kejujuran dan keaslian diri dalam kontennya, membuat integritasnya sebagai beauty influencer diakui.
Nah, bagi kamu yang ingin memulai proses pembentukan personal branding, langkah awalnya adalah mengenali keunikan diri sendiri. Ketahui minatmu ada di bidang apa dan sebagai apa kamu ingin dikenal oleh khalayak umum. Contohnya, kamu ingin membangun persona sebagai digital marketer, maka topik utama dari kontenmu nanti adalah pembahasan tentang dunia digital marketing. Tentukan juga pembawaan diri seperti apa yang ingin kamu tunjukkan kepada audiensmu. Be honest and be you!
Saat mempublikasikan video pertama di YouTube, Tasya memiliki pemahaman yang jelas tentang siapa yang akan menjadi audiens utamanya. Dengan membagikan konten yang berkaitan dengan dunia kecantikan, dapat dipastikan bahwa target utamanya adalah kalangan wanita dewasa yang menggunakan kosmetik. Seiring berjalannya waktu, audiensnya pun mulai berkembang menjadi lebih beragam. Kini tidak hanya wanita dewasa saja, namun remaja hingga laki-laki juga menjadi audiensnya.
Jadi, setelah menentukan persona yang akan dibentuk, selanjutnya adalah menentukan dengan jelas audiens yang ingin kamu target. Kamu dapat membuat perkiraannya berdasarkan jenis kelamin, rentang usia, tempat tinggal, pekerjaan, dan lain sebagainya. Elemen ini membantu kamu dalam membangun personal branding.
Tasya secara konsisten mengunggah konten di setiap platform digital yang digunakannya. Dalam satu minggu, Tasya meng-upload konten sebanyak satu sampai dua kali perminggu di YouTube, dan satu sampai tiga kali perhari di Instagram dan TikTok. Konsistensi upload konten ini membuat algoritma dari setiap platform digital beroperasi secara optimal, memastikan bahwa kontennya dengan lancar menyebar ke seluruh audiens. Sedangkan konsistensi dalam membahas topik utama (seperti ulasan yang komprehensif mengenai berbagai produk kecantikan) membentuk kredibilitasnya sebagai seorang beauty influencer.
Jika kamu ingin target audiensmu luas, kamu harus secara konsisten mengunggah konten ke platform digital utama yang kamu pakai. Usahakan juga untuk secara konsisten membahas topik yang melekat dengan personamu agar identitas diri kamu semakin jelas. Tapi, bukan berarti kamu dilarang untuk mengunggah konten selain dari tema pokok personamu. Kamu bisa juga menyisipkan konten lain diluar tema pokok agar audiensmu tidak jenuh. Tinggal kamu atur saja content mix-nya sesuai dengan tujuanmu.
Tasya memahami bahwa komunikasi verbalnya sangat baik. Ia tahu bahwa konten-kontennya akan lebih cocok jika memakai platform digital berbasis foto dan video seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Tasya Farasya menggunakan nama yang sama di setiap media sosial yang dia gunakan. Hal ini menjadi salah satu aspek penting dalam personal branding karena nama ini yang akan diingat oleh para audiens. Penggunaan nama yang sama di tiap media sosial secara tidak langsung menjadi brand recall yang dapat mempermudah audiens menghafal namamu.
Pemilihan media sosial ini bisa kamu sesuaikan dengan preferensimu. Jika kamu lebih nyaman untuk menulis lebih banyak, kamu bisa menggunakan personal blog, X, atau Quora. Kamu bisa menggunakan nama aslimu sebagai nama panggung. Namun jika namamu terlalu panjang, gunakanlah nama yang unik, singkat, dan mudah diingat. Contohnya seperti: GadgetIn, Ria SW, dan Dian Pelangi.
Last but not least, elemen penting yang Tasya gunakan untuk memperkuat personal brandingnya adalah dengan membangun relasi di media sosial. Ia memiliki banyak relasi mulai dari sesama beauty influencer, artis dan selebriti, media, hingga brand-brand ternama (kosmetik maupun non-kosmetik). Banyaknya kolaborasi yang dia lakukan membuat personanya semakin kuat dan audiensnya semakin luas.
Jika kamu ingin memiliki personal branding yang kuat, kamu bisa bergabung dengan komunitas yang sesuai dengan minatmu dan membuat konten kolaborasi di media sosial . Dengan demikian, jangkauan penontonmu akan semakin meluas dan popularitasmu akan terus berkembang.
Setelah mengeksplor lebih dalam mengenai personal branding Tasya Farasya, maka dapat dipahami bahwa kekuatan label "Tasya Farasya Approved" tidak hanya berasal dari sekadar merekomendasikan produk, tetapi juga dedikasinya di dunia kecantikan dan pembentukan citra diri yang telah dibangun selama bertahun-tahun secara konsisten. Sampai akhirnya, kredibilitasnya pun diakui dan Tasya mendapatkan kepercayaan dari para audiensnya termasuk juga dari brand-brand ternama.
Ingatlah bahwa kesuksesan personal branding tidak terjadi dalam waktu semalam, melainkan melalui ketekunan, dedikasi, dan kesetiaan terhadap visi yang telah kamu rancang. Jadi, apakah kamu sudah siap memulai perjalanan membangun personal branding-mu?
bagikan
ARTIKEL TERKAIT
Hi!👋
Kamu bisa menghubungi kami via WhatsApp