purwadhika-logoPurwadhika Logo
hamburger-menu

Masuk Era Digital, Inilah Perubahan Strategi Marketing dari 1.0 Sampai 5.0

Muhammad Luthfi

13 February 2024

Masuk Era Digital, Inilah Perubahan Strategi Marketing dari 1.0 Sampai 5.0.jpg

Kehidupan sehari-hari tidak jauh dari dunia marketing, setiap hari kita selalu melihat adanya produk yang melakukan penjualan baik secara langsung atau melalui media digital. Perubahan strategi marketing dari pemasaran tradisional menuju era digital menggambarkan tren perubahan yang terjadi dan bagaimana cara penjual beradaptasi terhadap era saat ini.

Evolusi era marketing patut untuk diperhatikan, karena kita sudah melewati era Marketing 1.0, Marketing 2.0, Marketing 3.0, Marketing 4.0 dan hingga kini sudah muncul Marketing 5.0. Untuk mencapai tujuannya, strategi yang dilakukan oleh penjual harus dapat melakukan identifikasi kebutuhan dan keinginan dari konsumen yang belum didapatkan. Dalam melakukan upaya ini, para penjual atau sales harus mengidentifikasi segmen pasar yang memiliki potensi untuk menghasilkan profit sebelum membuat rancangan produk dan melakukan promosi yang sesuai.

Untuk mengetahui evoulsi dari Marketing 1.0 hingga Marketing 5.0, yuk simak ulasan ini supaya kamu mengenal lebih dalam soal dunia pemasaran!

Evolusi Strategi Marketing 1.0 Sampai 5.0

Evolusi Strategi Marketing 1.0 Sampai 5.0.jpg Dalam perkembangan dunia marketing, strategi penjualan mengalami perubahan dari Marketing 1.0 - Product Centric menjadi Marketing 2.0 - Customer Centric. Lalu, perkembangan selanjutnya menjadi Marketing 3.0 - Human Centric Marketing. Selanjutnya strategi penjualan berubah menjadi Marketing 4.0 - Moving from Traditional to Digital. Dan yang terakhir, perkembangan saat ini memasuki era Marketing 5.0 - Technology for Humanity. Apa aja sih perbedaannya?

Marketing 1.0: Product Centric

Marketing 1.0 yang biasa didefinisikan sebagai pemasaran tradisional merupakan pemasaran yang berorientasi pada produk. Pada saat itu, para produsen berlomba-lomba membuat produk sebaik dan sebanyak mungkin dengan harapan pasar akan menyerap dengan sendirinya. Strategi marketing pada era ini terjadi ketika perekonomian di Amerika Serikat sedang berada di kondisi terbaik, kurang lebih pada saat revolusi industri yang terjadi pada awal tahun 1900-an.

Seluruh produk yang diproduksi oleh produsen hampir tidak memiliki perbedaan pada masa ini. Fokus utama produsen pada masa ini adalah pada produk dan kualitasnya. Pemasaran produk pada masa ini bersifat satu arah dan konsumen juga tidak terlalu memberikan perhatian terhadap kebutuhan dan keinginan diri mereka sendiri.

Marketing 2.0: Strategi Marketing Customer Centric

Marketing 2.0 muncul ketika lanskap dunia pemasaran berubah ketika Amerika Serikat mulai mengalami sejumlah guncangan pada perekonomian mereka. Strategi marketing yang satu ini sudah mulai berorientasi pada pelanggan atau biasa disebut Customer Centric, penyebab utamanya karena tingkat persaingan yang sudah mulai tinggi. Perusahaan mulai memperhatikan kebutuhan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan menciptakan berbagai jenis produk yang lebih affordable sesuai dengan target pasar yang dituju demi menjadi pilihan konsumen agar tidak berpaling pada merek lain.

Produsen juga membangun relasi yang lebih kuat pada para pelanggannya dengan melakukan interaksi untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka. Interaksi yang dilakukan oleh produsen terhadap pelanggannya menjadi langkah yang sangat penting, dengan melakukan survei dan umpan balik terhadap para pelanggan. Dengan kata lain, tujuan dari strategi marketing yang satu ini beralih dari "kepuasan pelanggan" menjadi "mempertahankan pelanggan".

Marketing 3.0: Human Centric Marketing

Pada era Marketing 3.0, para produsen dituntut untuk memiliki pemahaman tentang hidden needs atau emosi pelanggan seperti anxiety (kecemasan) dan desire (hasrat) terpendam dari para pelanggan. Ada dua perubahan tren besar pada era ini yaitu tren yang menuju sesuatu lebih manusiawi dan horizontal. Di era ini para konsumen lebih manusiawi, sehingga para produsen melihat konsumen pada era ini bukan hanya sebagai target pasar tetapi juga individu yang ingin dianggap sebagai manusia seutuhnya.

Strategi marketing yang satu ini sudah mulai mempertimbangkan perspektif dari pelanggan. Produsen mulai memandang pelanggan sebagai mitra dan pemasaran sangat berkaitan dengan nilai yang diberikan kepada para pelanggan. Produsen mulai menanamkan praktik pemasaran yang etis dan pada era ini mulai muncul pemasaran konten serta branding yang bermakna.

Marketing 4.0: Strategi Marketing from Traditional to Digital

Marketing 4.0 merupakan strategi marketing yang mencerminkan perubahan dramatis dalam perilaku konsumen yang dipicu oleh kemajuan teknologi digital dan interaksi online. Produsen menekankan pentingnya memahami perilaku konsumen digital dan berinteraksi dengan mereka melalui berbagai platform online. Teknologi digital yang mengubah cara hidup manusia pun mengubah customer journey di dunia pemasaran. Kebangkitan internet mobile, media sosial, dan lokapasar telah mengubah jalur pelanggan untuk membeli.

Pembentukan pengalaman pelanggan yang positif melalui konten yang relevan dan menarik menjadi inti dari strategi pemasaran. Produsen memanfaatkan kekuatan media sosial sebagai alat penting untuk berinteraksi dengan konsumen. Dialog dua arah dianggap kunci untuk membangun hubungan yang kuat antara merek dan konsumen. Pada era ini, produsen juga berkolaborasi dengan konsumen dalam pengembangan produk, konten, dan pengalaman. Konsumen bukan hanya penerima pasif, tetapi juga kontributor aktif dalam melakukan pemasaran produk. Strategi marketing ini menggabungkan unsur manusiawi dan teknologi untuk menciptakan pengalaman pemasaran yang relevan dengan konsumen modern yang terhubung secara digital.

Marketing 5.0: Technology for Humanity

Dunia Marketing 5.0 merupakan versi advance dari Marketing 4.0. Konsep yang digunakan lebih baru dalam dunia pemasaran dan mencerminkan pergesaran strategi marketing ke arah yang lebih berkelanjutan. Konsep utama dari Marketing 5.0 adalah bagaimana manusia mencari dan menggunakan teknologi yang tepat untuk membantu pekerjaan mereka di bidang apa pun. Teknologi digital menjadi solusi yang tepat dan dinilai relevan dengan kebutuhan konsumen di masa kini.

Produsen harus beradaptasi dengan teknologi yang saat ini sudah berkembang dan mengadopsi konsep Marketing 5.0, karena para produsen harus lebih terlibat dengan para pelanggan dengan menggabungkan teknologi canggih dan memiliki kesadaran yang lebih besar terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Hal ini merupakan upaya untuk membangun merek yang kuat dan relevan dalam lingkungan bisnis yang terus berkembang dan berubah.

Setelah memahami bagaimana sistem marketing berjalan saat ini, kita harus bisa mengambil langkah yang tepat untuk menjalankan bisnis perusahaan. Di era ini, banyak ketidakpastian yang menuntut para produsen untuk adaptif dan mampu membangun bisnis yang berkenlanjutan dengan cara yang diinginkan oleh para stakeholder. Kita harus bisa mengoptimalisasi bisnis perusahaan dengan memanfaatkan teknologi untuk kepentingan umat manusia dan melakukan kombinasi dengan kekuatan teknologi agar dapat ditopang bersama.


bagikan


Hi!👋
Kamu bisa menghubungi kami via WhatsApp

wa-button