Nediva Mahira Putri
∙17 April 2025
Dalam dunia kecantikan yang kian terus berkembang, Mad for Makeup menjadi salah satu brand kecantikan lokal yang berhasil merebut hati para generasi muda. Dengan pendekatan yang segar, jujur, dan relevan, brand yang satu ini mampu membuktikan bahwa strategi digital marketing bukan sekadar soal promosi, namun juga tentang koneksi yang nyata. Di era di mana kepercayaan konsumen terbentuk lewat kedekatan dan transparansi, Mad for Makeup mampu menjawab tantangan tersebut dengan cara yang sangat autentik.
Brand ini lahir dari keinginan untuk menciptakan produk yang tidak hanya terjangkau, namun juga menyuarakan inklusivitas dan self-love. Dalam setiap kampanye, Mad for Makeup selalu membawa pesan bahwa semua orang berhak merasa cantik—tanpa perlu memenuhi standar kecantikan yang sempit. Strategi ini menjadi fondasi kuat dalam membangun loyalitas audiens, terutama dari kalangan Gen Z.
Salah satu kekuatan utama Mad for Makeup terletak pada konten digital mereka yang sangat relate dengan kehidupan sehari-hari para Gen Z. Di media sosial, mereka tidak menampilkan visual yang terlalu sempurna atau editan berlebihan. Sebaliknya, mereka lebih sering menampilkan wajah-wajah asli, dengan tekstur kulit nyata, jerawat, dan kantung mata. Hal ini menjadi pembeda Mad For Makeup dengan brand makeup lainnya di tengah banjir konten kecantikan yang seringkali tidak realistis.
Melalui platform TikTok dan Instagram, Mad for Makeup konsisten membagikan konten edukatif, tutorial yang mudah diikuti, hingga sketsa lucu yang menggambarkan dilema makeup sehari-hari. Gen Z, yang dikenal cerdas dan kritis terhadap brand, melihat pendekatan ini sebagai sesuatu yang refreshing. Bukan hanya menjual produk, namun juga menyampaikan pesan.
Mad for Makeup mampu memahami bahwa Gen Z bukan sekadar target pasar, namun juga menjadi komunitas yang ingin diajak bicara secara setara. Oleh karena itu, strategi konten mereka juga mengangkat isu-isu sosial seperti kesehatan mental, kepercayaan diri, hingga representasi gender. Hal inilah yang menjadikan brand ini lebih dari sekadar brand makeup, namun juga platform untuk menyuarakan hal-hal penting.
Kekuatan lain dari strategi digital marketing Mad for Makeup adalah dalam pemilihan Key Opinion Leader (KOL) yang benar-benar cocok dengan value brand mereka. Mereka tidak asal memilih influencer dengan jumlah followers besar, namun lebih menekankan pada personal branding yang autentik dan dekat dengan audiens.
Kolaborasi dengan berbagai beauty creator seperti Abel Cantika, Tasya Farasya, hingga kreator Gen Z yang baru naik daun menunjukkan bagaimana Mad for Makeup bisa menyeimbangkan antara reach dan relevansi. Para KOL ini tidak hanya sekadar mempromosikan produk, namun benar-benar menunjukkan bagaimana mereka memakai dan merasakan manfaatnya dalam kehidupan nyata.
Setiap kampanye Mad for Makeup selalu memiliki narasi yang kuat. Misalnya, saat peluncuran produk "Kok Extra Lentik!", mereka tidak hanya memperkenalkan eyelash curler, namun juga mengaitkannya dengan semangat menerima bentuk mata yang berbeda-beda. Lewat storytelling yang kuat dan konten yang relatable, kampanye ini viral di berbagai platform.
Bahkan saat menghadirkan produk baru, Mad for Makeup tetap mampu menjaga benang merah pesan yang ingin disampaikan. Mereka tidak menjual janji kosong seperti "instantly flawless" atau "kulit sempurna seketika," namun lebih ke arah "produk yang membantu kamu tampil percaya diri dengan versi terbaik dirimu."
Mad for Makeup sangat cerdas dalam memanfaatkan berbagai platform digital. TikTok menjadi ujung tombak mereka dalam menjangkau Gen Z dengan konten pendek yang engaging dan informatif. Sementara Instagram digunakan untuk membangun branding visual dan komunitas yang aktif.
Website resmi Mad for Makeup juga dirancang dengan tampilan yang clean, penuh warna, dan navigasi yang mudah. Mereka tidak hanya menjual produk, namun juga menyisipkan informasi edukatif soal penggunaan, ingredients, hingga campaign yang sedang berjalan. Email marketing mereka pun terasa personal dan friendly, tidak sekadar berisi diskon atau promo.
Strategi mereka tidak hanya bergantung pada intuisi kreatif, namun juga pada data. Mad for Makeup secara rutin menganalisis performa konten, feedback pelanggan, dan tren yang sedang berlangsung. Hal memungkinkan mereka untuk selalu adaptif dan cepat dalam menyesuaikan strategi.
Misalnya, ketika melihat tren meningkatnya minat terhadap produk vegan dan cruelty-free, mereka menguatkan pesan ini di seluruh kanal komunikasi. Atau ketika muncul diskusi soal representasi warna kulit, mereka menanggapi dengan peluncuran produk yang cocok untuk berbagai undertone kulit Indonesia.
Harga produk Mad for Makeup bisa dibilang cukup kompetitif, namuni bukan berarti mereka murahan. Strategi pricing mereka didasarkan pada value, bukan sekadar diskon. Produk-produk ditawarkan juga kualitas tinggi namun tetap ramah kantong, terutama bagi pelajar dan mahasiswa.
Distribusi juga menjadi kekuatan tersendiri. Selain lewat e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia, mereka juga aktif di offline store melalui kolaborasi dengan toko kecantikan lokal. Hal ini memperkuat keberadaan brand di berbagai touch point dan memudahkan konsumen dalam mencoba produk secara langsung.
Brand ini adalah contoh nyata bagaimana sebuah brand lokal bisa menjadi besar dengan mendengarkan konsumennya. Generasi Z bukan generasi yang bisa diyakinkan lewat iklan bombastis, namun lewat kejujuran, konsistensi, dan keberanian menyuarakan hal-hal yang dekat dengan mereka.
Mad for Makeup menunjukkan bahwa kekuatan brand bukan hanya dari seberapa mahal iklannya, namun seberapa besar nilai yang mereka bawa. Dengan mengedepankan keberagaman, inklusivitas, dan kedekatan emosional, mereka berhasil membangun hubungan yang kuat dengan audiensnya.
Di tengah persaingan ketat industri kecantikan, Mad for Makeup muncul sebagai angin segar. Mereka membuktikan bahwa brand lokal bisa bersaing secara digital tanpa kehilangan nilai lokalitas dan autentisitas. Dengan strategi digital marketing yang dekat dengan realita dan kebutuhan generasi Z, mereka tidak hanya menciptakan tren, namun juga membentuk arah baru dalam dunia brand kecantikan di Indonesia.
Mad for Makeup adalah bukti bahwa pendekatan yang jujur dan relevan bisa membuat sebuah brand lokal menjadi ikon. Mereka tidak mengejar kesempurnaan, namun keberaniannya untuk menjadi nyata, dan itulah yang membuat Mad For Makeup dicintai oleh banyak orang.
Dari kampanye kreatif hingga strategi data-driven, Mad for Makeup mampu menunjukkan bahwa strategi digital marketing yang sukses adalah yang bisa memahami siapa audiensnya dan berani tampil berbeda. Mad For Makeup menjadi sebuah inspirasi nyata bagi brand lokal lainnya yang ingin berkembang dan relevan di era digital ini.
bagikan
ARTIKEL TERKAIT