Di tengah pesatnya transformasi digital, Inggris Raya (UK) justru menghadapi lonjakan kasus kejahatan cyber seperti penipuan mobile, malware, dan serangan ransomware. Menurut Crime Outcomes in England and Wales 2023–2024, lebih dari 2,3 juta kasus kejahatan digital tercatat dalam setahun terakhir, dengan kerugian finansial mencapai £3.5 miliar. Lantas, mengapa ancaman ini semakin marak? Mari kita telusuri akar masalahnya dan simak tips untuk melindungi diri.
Faktor Pendorong Meningkatnya Kejahatan Siber di UK
1. Adopsi Teknologi Mobile yang Masif
UK adalah salah satu negara dengan penetrasi smartphone tertinggi di Eropa (89% populasi). Sayangnya, hal ini diiringi peningkatan mobile fraud seperti:
- SMS phishing (smishing): 45% korban di UK menerima pesan palsu berkedok bank atau layanan pengiriman.
- Aplikasi palsu: 1 dari 5 aplikasi di toko pihak ketiga mengandung malware (INTERPOL Financial Fraud Assessment, 2024).
2. Pekerjaan Hybrid yang Rentan
Sejak pandemi, 60% perusahaan di UK mengadopsi sistem kerja hybrid. Namun, penggunaan perangkat pribadi untuk kerja (BYOD) sering kali tidak dilengkapi proteksi memadai, memudahkan peretas menyusup ke jaringan korporat.
3. Teknik Serangan yang Semakin Canggih
Berdasarkan Annual Cyber Threat Report 2023–2024:
- Ransomware meningkat 50% di UK, dengan target utama sektor kesehatan dan pendidikan.
- Deepfake dan AI: 30% penipuan identitas kini menggunakan rekayasa suara atau video.
4. Kurangnya Literasi Digital
Survei UK Cyber Security Council (2024) menyebut hanya 34% masyarakat yang paham cara mengenali email phishing. Mayoritas korban justru berasal dari kelompok usia 18–34 tahun yang aktif di media sosial.
5 Tips Praktis untuk Melindungi Diri
1. Aktifkan Two-Factor Authentication (2FA)
- Gunakan aplikasi seperti Google Authenticator untuk akun penting (email, bank, media sosial).
- Hindasi SMS-based 2FA karena rentan diambil alih via SIM swap.
2. Waspadai Tautan dan Lampiran Mencurigakan
- Cek alamat pengirim: Email phishing sering menggunakan domain mirip (contoh: “support@paypai.com” bukan “paypal.com”).
- Jangan klik tautan pendek: Gunakan tool seperti CheckShortURL untuk melihat tautan asli.
3. Rutin Perbarui Perangkat dan Aplikasi
- Pembaruan (updates) sering kali mengandung patch keamanan untuk menutup celah malware.
- Gunakan antivirus seperti Bitdefender atau Norton yang memiliki fitur anti-phishing.
4. Batasi Share Data Pribadi di Media Sosial
- Hindari membagikan info sensitif seperti nomor telepon, alamat, atau foto KTP.
- Gunakan pengaturan privasi ketat (“Hanya Teman”) untuk postingan.
5. Laporkan Segera Jika Menjadi Korban
- Hubungi Action Fraud UK (nomor resmi: 0300 123 2040) untuk pelaporan kejahatan siber.
- Blokir kartu/konten bank melalui layanan darurat 24 jam.
Peran Pemerintah dan Perusahaan dalam Mitigasi
Pemerintah UK telah meluncurkan National Cyber Strategy 2025 dengan fokus pada:
- Edukasi literasi digital melalui kampanye Cyber Aware.
- Kolaborasi dengan platform seperti Meta dan Google untuk memblokir 4,5 juta iklan penipuan per bulan.
- Sanksi berat bagi pelaku kejahatan siber, termasuk denda hingga £17 juta untuk perusahaan yang lalai proteksi data.
Tingkatkan Kewaspadaan, Kurangi Risiko
Kejahatan siber di UK bukan hanya masalah teknologi, tapi juga kesadaran pengguna. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana di atas, kita bisa mengurangi 80% risiko serangan (Cloudwards, 2024). Ingat: “Cybersecurity is a shared responsibility”—mulailah dari diri sendiri dan sebarkan pengetahuan ini ke orang terdekat!