purwadhika-logoPurwadhika Logo
hamburger-menu

Cara Menulis Email Follow Up yang Tidak Terkesan Mengganggu

Purwadhika

03 October 2024

1003_Cara_Menulis_Email_Follow_Up_yang_Tidak_Terkesan_Mengganggu_be63372ddf.jpg

Dalam dunia bisnis, follow up adalah kunci untuk memastikan komunikasi tetap lancar dan efektif. Namun, seringkali kita khawatir bahwa email follow up kita akan terkesan mengganggu atau terlalu agresif. Artikel ini akan membahas cara menulis email follow up yang efektif tanpa membuat penerima merasa terganggu.

Mengapa Follow up Penting?

Sebelum kita menyelami teknik penulisan, penting untuk memahami mengapa follow up sangat krusial:

  1. Memastikan pesan tersampaikan
  2. Menunjukkan profesionalisme dan komitmen
  3. Meningkatkan peluang mendapatkan respons
  4. Membantu menjaga momentum dalam komunikasi bisnis

Strategi Menulis Email Follow Up yang Efektif

1. Pilih Waktu yang Tepat

Timing adalah segalanya dalam follow up. Terlalu cepat bisa terkesan tidak sabar, terlalu lama bisa membuat pesan kamu terlupakan.

Tips:

  • Tunggu setidaknya 2-3 hari kerja sebelum mengirim follow up pertama
  • Untuk email penting, bisa diikuti dengan follow up telepon setelah 1 minggu
  • Gunakan alat pengingat untuk melacak kapan harus melakukan follow up

2. Berikan Nilai Tambah

Setiap email follow up harus memberikan nilai baru kepada penerima.

Contoh: "Sejak email terakhir saya, kami telah mengembangkan fitur baru yang mungkin relevan dengan kebutuhan Anda..."

3. Tetap Singkat dan Fokus

Hormati waktu penerima dengan menjaga email kamu tetap singkat dan langsung ke poin utama.

Tips:

  • Batasi email follow up maksimal 3-4 paragraf pendek
  • Gunakan poin-poin untuk informasi penting
  • Hindari pengulangan informasi dari email sebelumnya

4. Personalisasi Pesan

Personalisasi menunjukkan bahwa kamu menghargai penerima sebagai individu, bukan hanya target bisnis.

Contoh: "Saya ingat Anda menyebutkan tantangan [X] dalam percakapan kita sebelumnya. Saya punya beberapa ide yang mungkin bisa membantu..."

5. Gunakan Subjek yang Jelas

Subjek email yang jelas membantu penerima memahami konteks follow up kamu dengan cepat.

Contoh subjek yang baik: "Follow up: Proposal Proyek [Nama Proyek] - Informasi Tambahan"

6. Berikan Opsi yang Jelas

Buat mudah bagi penerima untuk merespon dengan memberikan opsi atau pertanyaan yang jelas.

Contoh: "Apakah Anda lebih suka kita mendiskusikan ini melalui telepon atau dalam pertemuan singkat?"

7. Tunjukkan Empati dan Pemahaman

Akui bahwa penerima mungkin sibuk dan tunjukkan bahwa kamu menghargai waktu mereka.

Contoh: "Saya paham Anda mungkin sangat sibuk saat ini. Jika timing ini kurang tepat, mohon beri tahu kapan waktu yang lebih baik untuk menghubungi Anda kembali."

8. Gunakan Tone yang Tepat

Pastikan nada email kamu profesional namun ramah. Hindari terkesan terlalu formal atau sebaliknya, terlalu kasual.

Tips:

  • Gunakan bahasa yang natural dan mudah dipahami
  • Hindari jargon yang berlebihan
  • Sesuaikan tone dengan hubungan kamu dengan penerima

9. Sertakan Context Reminder

Ingatkan penerima tentang konteks komunikasi sebelumnya tanpa terkesan menggurui.

Contoh: "Melanjutkan diskusi kita minggu lalu tentang [topik], saya ingin berbagi beberapa insight tambahan yang mungkin berguna untuk Anda."

10. Tawarkan 'Out'

Berikan penerima kesempatan untuk menolak dengan sopan jika mereka tidak tertarik.

Contoh: "Jika saat ini proyek ini bukan prioritas untuk tim Anda, saya akan memahami. Mohon beri tahu jika Anda ingin saya menghubungi kembali di lain waktu."

Kesalahan yang Harus Dihindari

  1. Terlalu agresif atau mendesak
  2. Mengirim terlalu banyak follow up dalam waktu singkat
  3. Menggunakan template yang terlalu generic
  4. Menyalahkan penerima atas kurangnya respon
  5. Mengabaikan preferensi komunikasi penerima

Menulis email follow up yang efektif dan tidak mengganggu adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan disempurnakan. Kuncinya adalah menghormati waktu penerima, memberikan nilai dalam setiap komunikasi, dan tetap profesional namun personal.

Ingatlah bahwa tujuan utama follow up adalah untuk membangun dan memelihara hubungan profesional yang positif. Dengan mengikuti tips di atas dan terus menyesuaikan pendekatan kamu berdasarkan feedback, kamu dapat meningkatkan efektivitas follow up kamu tanpa terkesan mengganggu.

Mulailah menerapkan strategi-strategi ini dalam email follow up kamu berikutnya. Dengan latihan dan penyesuaian, kamu akan menemukan formula yang tepat untuk mendapatkan respon positif tanpa mengorbankan profesionalisme atau hubungan baik dengan penerima.


bagikan


Hi!👋
Kamu bisa menghubungi kami via WhatsApp

wa-button