Clarisa Izdiharjati
∙12 February 2025
Teknologi Augmented Reality (AR) telah mengubah berbagai aspek kehidupan kita, termasuk industri kecantikan. Jika sebelumnya kita hanya bisa membayangkan bagaimana tampilan makeup atau gaya rambut tertentu, kini dengan AR, kita bisa mencobanya secara virtual. Augmented Reality (AR) menonjol sebagai kekuatan transformatif. AR mengubah cara konsumen menemukan, berinteraksi, dan membeli produk kecantikan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu AR, bagaimana cara kerjanya, perbedaannya dengan VR, jenis-jenisnya, dan bagaimana teknologi ini dapat merevolusi industri kecantikan.
Seringkali kita mendengar istilah Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Penting untuk memahami perbedaan antara Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Meskipun kedua teknologi ini menciptakan pengalaman yang menarik bagi penggunanya, mereka melakukannya dengan cara yang sangat berbeda.
Virtual Reality (VR) menciptakan lingkungan digital sepenuhnya, menggantikan lingkungan dunia nyata pengguna dengan simulasi yang menjadikan pengguna sepenuhnya tenggelam dalam lingkungan virtual yang dibuat oleh komputer. Pengguna VR biasanya memakai headset untuk merasakan VR, yang dapat digunakan untuk bermain game, tur virtual, atau simulasi.
Augmented Reality (AR), sebaliknya, menambahkan konten digital ke dunia nyata. Alih-alih mengganti dunia nyata, AR meningkatkannya dengan menambahkan elemen virtual, yang dapat diakses melalui perangkat seperti smartphone, tablet, atau kacamata khusus. AR memungkinkan pengguna berinteraksi dengan informasi digital sambil tetap menyadari lingkungan fisik mereka. Contohnya seperti filter di media sosial yang menambahkan efek pada wajah.
Singkatnya, VR membenamkan pengguna dalam dunia simulasi, sementara AR membawa konten digital ke dunia nyata.
Meskipun ada beberapa cara untuk mengkategorikan AR, berikut adalah tiga jenis dasar yang perlu dipahami:
AR Berbasis Marker (Marker-Based AR): Dikenal juga sebagai pengenalan gambar. Jenis AR ini menggunakan marker visual khusus, seperti kode QR atau simbol, yang dipindai oleh kamera perangkat. Setelah marker terdeteksi, aplikasi AR menambahkan konten digital di atasnya, seperti animasi atau model 3D.
AR Tana Marker (Markerless): Jenis AR ini menggunakan GPS, kompas digital, pengukur kecepatan, dan akselerometer untuk menentukan lokasi dan orientasi pengguna. AR ini dapat menambahkan konten digital ke dunia nyata tanpa memerlukan marker visual. Ini adalah jenis AR yang paling umum ditemukan dalam aplikasi smartphone, yang memungkinkan pengalaman berbasis lokasi seperti peta arah dan fitur virtual try-on.
AR Berbasis Proyeksi (Projection-Based AR): Metode ini memproyeksikan cahaya buatan ke permukaan dunia nyata. Dalam beberapa kasus, pengguna dapat berinteraksi langsung dengan proyeksi ini. Jenis AR ini sering dibandingkan dengan proyeksi holografik dalam film-film sci-fi.
Teknologi AR bergantung pada kombinasi komponen perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut adalah penjelasan langkah demi langkah bagaimana AR bekerja:
Kamera dan sensor perangkat AR mengumpulkan informasi tentang lingkungan dunia nyata pengguna. Ini termasuk data visual dari kamera, serta data posisi dari sensor seperti GPS, akselerometer, dan kompas.
Perangkat lunak AR memproses gambar dan video untuk mengenali objek dan permukaan di lingkungan sekitar. Ini melibatkan pengidentifikasian permukaan datar dan objek 3D menggunakan teknik pengenalan objek.
Algoritma SLAM menentukan posisi dan orientasi perangkat dalam ruang fisik. Ini membantu perangkat lunak AR menyelaraskan elemen virtual dengan lingkungan dunia nyata secara akurat.
Setelah sistem AR memahami lingkungan pengguna, ia memproyeksikan elemen digital seperti gambar, teks, model 3D, dan objek interaktif ke dalam adegan. Elemen virtual ini ditambahkan ke dunia nyata, menciptakan ilusi bahwa mereka adalah bagian dari lingkungan pengguna yang sebenarnya.
Pengalaman AR terjadi secara real-time, dengan elemen virtual yang secara dinamis menyesuaikan dengan perubahan perspektif dan gerakan pengguna. Hal ini memungkinkan pengalaman yang mulus dan interaktif.
Komponen inti yang mendukung teknologi AR adalah kamera dan sensor, proyeksi, dan refleksi. Kamera mengumpulkan data tentang lingkungan sekitar, dan proyeksi serta refleksi membantu menampilkan konten virtual.
Penting untuk mengklarifikasi peran yang berbeda dari Artificial Intelligence (AI), VR, dan AR, karena teknologi ini sering bekerja bersama tetapi memiliki tujuan yang berbeda.
Bidang ilmu komputer yang luas yang berfokus pada pembuatan mesin yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. AI melibatkan hal-hal seperti machine learning, pemrosesan bahasa alami, dan visi komputer. Dalam konteks AR, AI dapat digunakan untuk pengenalan objek, pemrosesan gambar, dan pembuatan konten virtual yang cerdas.
Menciptakan pengalaman simulasi yang menyebabkan pengguna tenggelam dalam lingkungan virtual yang dibuat oleh komputer, memisahkan pengguna dari dunia nyata. VR berfokus pada penciptaan lingkungan digital, tidak harus berinteraksi dengan dunia nyata.
Meningkatkan dunia nyata dengan menambahkan konten digital, menggabungkan fisik dan virtual, secara real-time. AR bersifat interaktif dan sadar konteks, memanfaatkan data sensor dan pemrosesan gambar.
Singkatnya, AI memungkinkan mesin untuk berpikir, VR menciptakan dunia simulasi, dan AR menggabungkan konten digital dengan dunia nyata. AI sering digunakan dalam aplikasi AR dan VR untuk meningkatkan fungsionalitasnya, tetapi setiap teknologi beroperasi secara berbeda.
AR mengubah industri kecantikan dengan menyediakan pengalaman interaktif dan personal. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana AR digunakan:
Aplikasi AR memungkinkan pelanggan mencoba riasan, gaya rambut, dan aksesori secara virtual sebelum melakukan pembelian. Ini menghilangkan kebutuhan akan melihat dan menilai fisik, mengurangi masalah kebersihan, dan memungkinkan pelanggan bereksperimen dengan berbagai tampilan dari kenyamanan rumah mereka.
AR dapat menganalisis fitur wajah dan preferensi pengguna untuk menyarankan produk yang paling sesuai untuk mereka. Ini memberikan pengalaman berbelanja yang lebih disesuaikan dan menarik.
AR dapat menambahkan tutorial riasan dan perawatan kulit langkah demi langkah pada wajah pengguna. Ini memudahkan pelanggan untuk mempelajari teknik baru dan menggunakan produk dengan benar.
AR dapat digunakan untuk membuat tampilan interaktif di toko ritel. Ini termasuk cermin virtual (smart mirror), overlay informasi produk, dan kemasan yang ditambahkan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan.
Augmented Reality (AR) adalah teknologi inovatif yang dapat merubah industri kecantikan. Dengan kemampuannya untuk menggabungkan dunia nyata dan digital, AR memberikan pengalaman yang lebih personal, interaktif, dan informatif bagi konsumen.
AR meningkatkan pengalaman pelanggan dengan memungkinkan virtual try-on, rekomendasi yang dipersonalisasi, tutorial interaktif, dan keterlibatan di dalam toko.
Dengan memahami perbedaan antara VR dan AR, berbagai jenis AR, dan cara kerja AR, bisnis dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan tetap menjadi yang terdepan dalam inovasi.
Seiring dengan terus berkembangnya teknologi AR, teknologi ini akan menjadi bagian penting dari industri kecantikan dan seterusnya.
bagikan
ARTIKEL TERKAIT
Hi!👋
Kamu bisa menghubungi kami via WhatsApp