Mochamad Nabil Granada
∙06 October 2023
Eitss, bukan berarti AI adalah cenayang yaa.. Artificial Intellegence dan Machine Learning bisa dibilang adalah bumbu rahasia dari ads-ads yang seolah-olah tahu persis apa yang lagi kita cari. Bermula dari menganalisa data sederhana Sampai jadi alat bantu canggih yang dapat memprediksi perilaku customer, memprediksi tren masa depan, campaign optimization, sampai membuat konten secara efisien. Di industri digital marketing, AI tuh ibarat "sahabat setia" yang membantu digital marketer dalam menentukan keputusan, sampai automating repetitive tasks, tetapi tetap mengandalkan kreativitas manusia sebagai penggerak utama.
Artificial Intellegence atau disingkat AI sudah menjadi pondasi utama yang membantu dalam evolusi digital marketing. Didalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana AI berperan sebagai otak di balik algoritma yang digunakan oleh digital marketer, dan bagaimana cara kerjanya.
Singkatnya, AI merupakan teknologi yang memungkinkan “mesin” untuk belajar dari data-data yang ada sampai bisa mengambil keputusan yang hampir mirip dengan apa yang sekiranya akan dipilih oleh manusia. Dalam dunia digital marketing, AI memainkan peran yang sangat penting sebagai otak yang menganalisis data konsumen secara menyeluruh. Dari data-data tersebut, AI dapat menyimpulkan insight-insight penting tentang preferensi dan perilaku konsumen, insights tersebut akhirnya digunakan untuk merancang strategi pemasaran yang lebih tertuju dan personal.
Selain itu, AI juga bisa mengoptimalkan marketing campaign secara real-time. Algoritma AI ini menganalisa kinerja campaign saat berlangsung, yang memungkinkan untuk melakukan real-time correction atau penyesuaian segera serta pengoptimalan campaign-campaign yang berlansung. Nah, karena AI, digital marketer diberikan kemudahan dalam mengelola budget marketing dengan lebih efisien dan efektif.
Artificial Intellegence memungkinkan suatu brand untuk menganalisis data dengan lebih efektif dan cepat. Teknologi ini dapat memproses dan menganalisis data dari berbagai sumber, termasuk perilaku konsumen, preferensi, dan tren pasar. Dengan menganalisis data ini, brand dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dan tepat waktu, memungkinkan campaign yang lebih efektif dan efisien.
Salah satu keunggulan besar AI dalam digital marketing adalah kemampuannya untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal untuk konsumen. Dengan menganalisis data pengguna, AI dapat menyusun profil konsumen yang lebih mendalam dan merancang campaign yang lebih sesuai dengan preferensi individu. Personalisasi ini meningkatkan keterlibatan konsumen dan tingkat keberhasilan campaign.
AI membantu mengoptimalkan campaign dengan mengidentifikasi pola dan tren dalam perilaku konsumen. Hali ini memungkinkan pengoptimalan real-time, seperti menyesuaikan strategi marketing berdasarkan kinerja campaign yang sedang berlangsung. Dengan demikian, brand dapat menghemat waktu dan anggaran dengan fokus pada strategi yang paling efektif.
AI memungkinkan pengembangan chatbot yang canggih dan interaksi real-time dengan konsumen. Chatbot dapat membantu dalam memberikan respon cepat atas pertanyaan konsumen, memberikan rekomendasi produk, dan membimbing konsumen melalui proses pembelian. Hal ini mengoptimalkan pengalaman konsumen dan membantu dalam meningkatkan konversi.
AI dapat membantu dalam memantau dan menganalisis data yang berasal dari media sosial. Ini membantu perusahaan untuk memahami sentimen konsumen terhadap merek, produk, atau kampanye tertentu. Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk menyusun strategi marketing yang lebih efektif.
Sebelum lahirnya Artificial Intellegence, digital marketer mengandalkan pendekatan yang lebih manual dalam merancang strategi marketing. Analisis data dan interpretasi perilaku konsumen secara “manual” cukup memakan waktu yang lama dan hasilnya pun kurang mendalam. Selain itu, pengambilan keputusan yang didasarkan pada data historis seringkali tidak begitu akurat atau relevan dengan dinamika pasar saat ini. Interaksi dengan audiens juga terbatas dan kurang dipersonalisasi sesuai dengan preferensi dan perilaku audiens. Mau tidak mau tanpa AI, digital marketer harus mengandalkan analisis manusia untuk memahami dan memprediksi tren yang akan datang. Tanpa AI, kesalahan dalam menganalisis data juga lebih mungkin terjadi sampai bisa mempengaruhi efektivitas campaign.
Pada masa-masa awal digital marketing, strategi marketing lebih bersifat statis dan kurang dapat disesuaikan secara dinamis sebagaimana yang dilakukan oleh AI saat ini. Analisis data dan pengambilan keputusan pemasaran didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan digital marketer. Mereka mengandalkan data yang telah terkumpul secara manual dari perilaku konsumen dan campaign-campaign sebelumnya. Analisis ini tidak dapat dilakukan secara mendalam karena keterbatasan waktu dan sumber daya. Hal ini mempengaruhi efisiensi campaign dan tingkat keberhasilan secara keseluruhan.
Selain itu, personalisasi dalam marketing juga lebih sulit dicapai sebelum era AI. Meskipun konsep personalisasi selalu ada, penerapannya terbatas pada strategi manual. Pengelompokan konsumen menjadi kategori yang lebih umum dan umumnya didasarkan pada data demografis dan geografis, bukan pada preferensi dan perilaku individual yang lebih mendalam. Hal ini menghasilkan pesan marketing yang kurang spesifik dan relevan bagi masing-masing audienns. Dengan hadirnya AI, digital marketing telah berubah secara fundamental. AI mampu mengatasi banyak keterbatasan yang dimiliki strategi pemasaran sebelumnya.
Dengan demikian, AI tidak hanya sebagai pondasi yang kokoh untuk digital marketing, tetapi juga membuka peluang baru dan mempercepat laju inovasi di industri ini. Penerapan AI dengan baik dan bijak adalah kunci sukses dalam memanfaatkan potensi penuh dari teknologi yang akan terus berkembang ini. Sebagai otak di balik algoritma marketing, Artificial Intellegence memberikan insight-insight yang lebih mendalam tentang perilaku audiens dan memungkinkan pengoptimalan campaign secara real-time. Jadi bukan berarti Artificial Intellegence ini bisa baca pikiran layaknya cenayang yaa, akan tetapi AI hanya menyesuaikan dengan perilaku dan preferensi kita melalui data-data yang didapat. Dalam menghadapi era yang semakin digital, memahami dan memanfaatkan potensi AI adalah kunci keberhasilan dalam industri digital marketing.
bagikan
Hi!👋
Kamu bisa menghubungi kami via WhatsApp