Simak 7 kesalahan fatal yang sering dilakukan orang saat menghubungi recruiter lewat WhatsApp. Artikel ini akan membantumu menghindari blunder yang bisa menggagalkan kesempatanmu mendapatkan pekerjaan impian. Let's dive in!
Bayangkan kamu sedang asyik nonton Netflix di malam hari, tiba-tiba ada notifikasi WhatsApp dari nomor tidak dikenal. Menyebalkan, bukan? Nah, recruiter juga merasakan hal yang sama jika kamu mengirim pesan di luar jam kerja.
Do: Kirim pesan antara jam 9 pagi hingga 5 sore pada hari kerja. Don't: Mengirim pesan tengah malam atau di akhir pekan.
Pro tip: Jika kamu hanya bisa mengirim pesan di luar jam kerja, gunakan fitur "kirim nanti" di WhatsApp Business.
"Halo, saya mau tanya lowongan kerja." Pesan seperti ini sering kali membuat recruiter bingung. Mereka mungkin menangani puluhan lowongan sekaligus, lho!
Do: Perkenalkan diri dengan lengkap, sebutkan posisi yang kamu minati. Don't: Langsung bertanya tanpa konteks.
Contoh yang baik: "Selamat pagi, Ibu Sarah. Perkenalkan, saya Budi Santoso, lulusan S1 Manajemen UI. Saya tertarik dengan posisi Marketing Executive yang diiklankan di JobStreet minggu lalu. Boleh saya menanyakan beberapa hal terkait posisi tersebut?"
WhatsApp memang platform yang casual, tapi ingat, kamu sedang berkomunikasi dengan profesional!
Do: Gunakan bahasa yang sopan dan formal. Don't: Memakai bahasa gaul atau singkatan berlebihan.
Hindari: "Gan, ada loker gak? Gw butuh kerjaan nih, ASAP ya!"
Semangat mengirim CV memang bagus, tapi jangan buru-buru! Mengirim file tanpa izin bisa dianggap tidak sopan.
Do: Tanyakan terlebih dahulu apakah recruiter bersedia menerima CV-mu. Don't: Langsung mengirim file tanpa persetujuan.
Contoh yang baik: "Apakah Bapak/Ibu berkenan jika saya mengirimkan CV saya untuk dipertimbangkan?"
Mengirim banyak pesan pendek secara beruntun bisa sangat mengganggu. Bayangin deh ponsel recruiter terus bergetar karena notifikasi darimu!
Do: Susun satu pesan yang lengkap dan kirim sekaligus. Don't: Mengirim banyak pesan pendek dalam waktu singkat.
Pro tip: Gunakan fitur "enter" di WhatsApp untuk membuat paragraf, sehingga pesanmu lebih mudah dibaca.
Kamu mungkin sangat bersemangat, tapi ingat, recruiter punya banyak hal yang harus ditangani.
Do: Tunggu setidaknya 3-5 hari kerja sebelum melakukan follow-up. Don't: Mengirim pesan setiap hari menanyakan perkembangan.
Contoh follow-up yang baik: "Selamat siang, Ibu Sarah. Saya Budi yang menghubungi Anda minggu lalu terkait posisi Marketing Executive. Saya ingin menanyakan apakah ada informasi terbaru mengenai lamaran saya? Terima kasih atas perhatiannya."
Typo atau kesalahan grammar mungkin terlihat sepele, tapi bisa memberikan kesan buruk pada profesionalitasmu.
Do: Baca ulang pesanmu sebelum mengirim. Gunakan fitur "edit" jika ada kesalahan. Don't: Mengabaikan kesalahan penulisan.
Pro tip: Minta teman atau keluarga untuk membaca pesanmu sebelum dikirim ke recruiter.
Riset dulu: Cari tahu tentang perusahaan dan posisi yang kamu minati sebelum menghubungi recruiter.
Personalisasi pesanmu: Jangan kirim pesan yang terkesan copy-paste ke banyak recruiter.
Tunjukkan antusiasme: Sampaikan mengapa kamu tertarik dengan posisi tersebut.
Siapkan pertanyaan cerdas: Ini menunjukkan bahwa kamu serius dan telah melakukan riset.
Ucapkan terima kasih: Selalu akhiri percakapan dengan ucapan terima kasih atas waktu dan perhatian recruiter.
Menghubungi recruiter via WhatsApp bisa menjadi langkah awal yang bagus dalam proses pencarian kerja, asalkan dilakukan dengan tepat. Hindari 7 kesalahan fatal di atas, dan kamu bisa meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan respon positif.
Ingat, recruiter adalah manusia juga. Mereka menghargai komunikasi yang profesional, sopan, dan efisien. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, kamu sudah selangkah lebih maju dalam perjalanan karirmu.
Jadi, sudah siap menghubungi recruiter lewat WhatsApp? Terapkan tips ini dan raih kesempatan karirmu! Semoga sukses, dan jangan lupa untuk selalu bersikap profesional dalam setiap interaksi. Happy job hunting!
bagikan
ARTIKEL TERKAIT